TEMPO.CO, Jakarta - Ambisi Cina untuk menjadi kekuatan global adalah ancaman utama bagi keamanan nasional AS, sementara upaya Rusia untuk merusak pengaruh Amerika dan menyatakan dirinya sebagai aktor utama juga menimbulkan tantangan bagi Amerika, kata laporan intelijen AS yang dirilis pada Selasa.
Laporan Annual Threat Assessment 2021 atau Penilaian Ancaman Tahunan 2021, menjabarkan pandangan agen mata-mata AS tentang masalah utama kebijakan luar negeri yang dihadapi Presiden AS Joe Biden di tahun pertamanya menjabat, diperumit oleh pandemi virus corona dan perubahan iklim global.
Ketika Cina dan Rusia disebut sebagai rival utama Amerika, Iran dan Korea Utara juga akan menguji keamanan nasional AS, kata laporan itu, dikutip dari Reuters, 14 April 2021.
Laporan itu biasanya dipublikasikan setiap tahun, tetapi perselisihan antara pemerintahan Trump dan Kongres membuat laporan tahun 2020 tidak dipublikasi, CNN melaporkan.
Alhasil, rilis Penilaian Ancaman Tahunan 2021 pada Selasa adalah rilis publik pertama tentang penilaian komunitas intelijen tentang dampak jangka panjang pandemi Covid-19.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Laporan yang dikirim ke Kongres itu akan menjadi pokok bahasan rapat komite intelijen Senat dan DPR pada hari Rabu dan Kamis. Direktur Intelijen Nasional Biden Avril Haines dan Direktur CIA William Burns, akan bersaksi di depan publik untuk pertama kalinya sejak dilantik.
"Partai Komunis Cina yang berkuasa akan menekan upaya seluruh pemerintah untuk menyebarkan pengaruh Cina, melemahkan Amerika Serikat, membuat perpecahan antara Washington dan sekutu dan mitranya dan mendorong penerimaan sistem otoriternya," menurut Annual Threat Assessment 2021.
Pada saat yang sama, para pemimpin Cina akan "mencari peluang taktis" untuk menurunkan ketegangan dengan Amerika Serikat jika itu sesuai dengan kepentingan mereka, kata laporan itu.
Virus corona juga membentuk kembali kalkulus keamanan negara-negara seperti Rusia dan Cina, yang berebut mengeksploitasi krisis untuk meningkatkan geopolitik mereka, menurut laporan itu, dikutip dari CNN.
Keduanya mencari keuntungan melalui diplomasi vaksin. Cina juga menggunakan upaya bantuan kesehatan globalnya untuk mengekspor alat dan teknologi pengawasannya, kata laporan itu.
Cina, dalam laporan itu, juga disebut memiliki kemampuan serangan siber substansial, yang setidaknya, dapat menyebabkan gangguan sementara ke infrastruktur penting di Amerika Serikat.
Di lain pihak, Rusia berusaha untuk merusak pengaruh Amerika, memunculkan ketidaksepakatan di antara negara-negara Barat dan di dalam aliansi Barat, dan membangun kemampuannya untuk membentuk peristiwa global sebagai pemain utama, kata laporan itu.
Laporan intelijen AS juga mengatakan Rusia masih akan tetap menjadi ancaman dunia maya teratas keamanan nasional AS di bawah pemerintahan Joe Biden.
Baca juga: Cina Tawarkan Amerika Serikat untuk Dialog