Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Myanmar Klaim Perlawanan Warga Telah Berkurang

image-gnews
Sejumlah pengunjuk rasa memegang pistol udara yang terbuat dari pipa saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. Ratusan pengunjuk rasa tewas saat protes penolakan kudeta militer. REUTERS/Stringer
Sejumlah pengunjuk rasa memegang pistol udara yang terbuat dari pipa saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 3 April 2021. Ratusan pengunjuk rasa tewas saat protes penolakan kudeta militer. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perlawanan warga mereda di mata Militer Myanmar. Dikutip dari kantor berita Reuters, juru bicara Militer Myanmar Brigadir Jenderal Zaw Min Tun mengklaim warga mulai berhenti melakukan perlawanan karena mereka menginginkan damai. Oleh karenanya, kata Zaw Min Tun, pemerintahan Myanmar akan kembali normal sesegera mungkin setelah dua bulan terakhir diisi bentrokan antara warga dengan militer.

"Alasan dari berkurangnya protes karena adanya upaya kerjasama dari rakyat untuk menciptakan perdamaian dan hal itu yang kami hormati. Kami meminta warga untuk kooperatif dengan kami dan sebagai gantinya kami akan menolong mereka," ujar Zaw Min Tun, Jumat, 9 April 2021.

Tak hanya mengklaim perlawanan mulai mereda, Zaw Min Tun juga mengklaim rezim junta militer diakui oleh komunitas internasional. Ia menyebut media-media yang mengabarkan bahwa Myanmar mulai diasingkan komunitas internasional sebagai berita bohong.

Sebagai catatan, Militer Myanmar telah membredel media-media lokal yang mereka anggap tidak sejalan dengan visi dan misi rezimnya. Saat ini, hanya media-media milik pemerintah saya yang beroperasi secara resmi di mana otomatis membuat mereka menjadi corong langsung Militer Myanmar.

"Kami kooperatif dengan negara-negara tetangga dan bekerjasama dengan mereka," ujar Zaw Min Tun dengan rasa percaya diri.

Meski Militer Myanmar mengklaim perlawanan warga mulai mereda, fakta di lapangan berkata beda. Pembunuhan terhadap warga lokal masih terjadi. Di kota Bago misalnya, yang berdekatan dengan Yangon, sebanyak empat orang warga dibunuh oleh personil Militer Myanmar. Hal itu didukung kesaksian warga dan media setempat.

Penduduk desa memprotes kudeta militer, di kota Launglon, Myanmar 4 April 2021 dalam gambar yang diperoleh dari media sosial ini. [Dawei Watch / melalui REUTERS]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP) pun menyatakan hal senada. Laporan terbaru mereka menunjukkan jumlah pembunuhan terhadap warga lokal masih terus bertambah. Per berita ini ditulis, jumlah warga yang meninggal ada 614 orang sejak kudeta Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Sebanyak 48 di antaranya adalah anak-anak.

Jumlah mereka yang ditangkap dan ditahan pun juga terus bertambah. Hal itu menyusul penerbitan ratusan surat perintah penangkapan oleh Militer Myanmar untuk memburu tokoh publik, influencer, selebritas, politisi, aktivis, dan blogger yang dianggap memprovokasi warga untuk melawan junta.

Merespon perkembangan terbaru, 18 duta besar Myanmar bersatu untuk mendesak junta segera mengakhiri kudeta, membebaskan tahanan politik, dan memulihkan demokrasi. Salah satunya adalah Dubes Myanmar di Inggris, Kyaw Zwar Minn, yang telah "dikudeta" oleh deputinya sendiri sehingga sekarang tak bisa menempati posnya seperti semula.

"Kami bersatu untuk mendukung harapan dan aspirasi warga yang percaya terhadap kebebasan, kedamaian, dan demokrasi Myanmar bisa kembali pulih. Kekerasan harus dihentikan, tahanan politik harus dibebaskan, dan demokrasi harus kembali," ujar para duta besar dalam pernyataan bersama. Beberapa di antaranya adalah dubes Myanmar di Amerika, Inggris, Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Baca juga: Aktor Myanmar Paing Takhon Ditangkap Pasukan Keamanan Junta Militer

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

2 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

4 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

4 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

6 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

7 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

8 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

13 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.