TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Sabtu, 3 April 2021, melaporkan ada 10 kematian akibat Covid-19 dalam 28 hari terakhir. Angka itu terendah sejak awal September 2020.
Penurunan itu, diduga dampak dari imunisasi massal vaksin virus corona yang dilakukan Inggris. Di urutan dunia, Inggris termasuk salah satu negara yang paling cepat melakukan imunisasi vaksin virus corona.
Baca juga: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Brasil Bagai Genosida Terbesar
Data memperlihatkan sudah 31.301.267 orang di Inggris yang mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Ada lima juta warga Inggris yang sudah mendapatkan suntikan dosis kedua Covid-19
Di Eropa, Inggris adalah negara di urutan nomor satu, yang tercepat melakukan imunisasi massal vaksin virus corona.
“Program vaksin virus corona kami yang spektakular sekarang sudah diberikan pada lebih dari lima juta orang untuk suntikan dosis kedua. Vaksin ini diberikan kepada kelompok orang-orang yang paling rentan tertular Covid-19, diantaranya lansia, sebagai perlindungan,” kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.
Pengunjung mengantre saat masuk supermarket Sainsburys di tengah penyebaran virus Corona di Watford, Inggris, 19 Maret 2020. Hingga kini, Inggris belum mengambil kebijakan lockdown sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona. REUTERS/Paul Childs
Inggris sejauh ini masih belum mengubah prioritasnya sampai pertengahan April 2021, yang akan memberikan vaksin virus corona pada orang-orang yang berusia di atas 50 tahun. Sedangkan pada akhir Juli 2021, semua orang dewasa di Inggris boleh mendapatkan suntik vaksin corona.
Data terbaru memperlihatkan ada 3.423 kasus baru positif Covid-19. Jumlah itu naik sedikit dibanding sehari sebelumnya yang sebesar 3.402 kasus. Tidak seperti Jerman dan Prancis, yang terseok-seok menghadapi gelombang tiga wabah virus corona, infeksi Covid-19 di Inggris cenderung turun.
Setelah menjalani lockdown yang ketat, Inggris mulai melonggarkan aturan pada 29 Maret 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan memberikan update kondisi pandemi Covid-19 di negaranya dan aturan lain
Sumber: Reuters