TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan dengan hari ini, 27 Maret, kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin tewas dalam kecelakaan pesawat 53 tahun lalu, jet tempur MiG-15 yang dipilotinya jatuh di dekat Moskow. Yuri adalah manusia pertama yang berhasil keluar dari bumi dan terbang dengan pesawat luar angkasa Vostok 1 selama 108 menit, pada 12 April 1961 silam di usianya yang ke-27 tahun.
Tujuh tahun berselang setelah peristiwa paling bersejarah dalam dunia astronomi itu, Yuri meninggal misterius. Alexey Leonov, rekan sesama Kosmonot Yuri pun angkat bicara, ia mengklaim saat itu sebuah pesawat terbang terlalu dekat dengan jet tempur Yuri Gagarin. Pesawat tersebut diduga terbang tanpa izin, membuat jet tempur MiG-15 tak terkendali dan berakhir jatuh di sekitar 90 km dari Moskow. Menyebabkan Yuri Gagarin tewas bersama Vladimir Seryogin, Co-pilot yang menemaninya.
Namun kebenaran dari peristiwa tersebut sengaja ditutupi rapat-rapat, jatuhnya jet tempur MiG-15 tersebut didalihkan akibat Yuri menghindari sesuatu yang disebut benda asing, dideskripsikan seperti angsa atau balon udara. Kesimpulan tersebut diungkapkan oleh tim penyelidik yang dibentuk oleh pemerintah Uni Soviet saat itu, termasuk di dalamnya Alexey Leonov. Namun menurut Alexey, kesimpulan yang sesungguhnya dari hasil penyelidikan itu, benda yang diduga angsa atau balon udara itu merupakan pesawat yang dipiloti sipil, bukan pilot profesional.
Pesawat tersebut merupakan jet Sukhoi yang terbang terlalu dekat dengan jet tempur MiG-15 sehingga mengganggu penerbangan Yuri yang berakhir pada kecelakaan maut tersebut. Pernyataan itu Alexey ungkapan saat diwawancarai oleh Russia Today, ia memiliki keberanian untuk membuat ungkapan ke publik tersebut sebab ia mengklaim telah mendapat izin untuk mengungaporan tersebut.
Baca: Kisah Di Balik Patung Kosmonot Yuri Gagarin Mendarat di Kebayoran
Informasi yang disebarkan kepada publik jauh berbeda dengan yang diklaim Alexey Leonov. Pada April 2011 lalu, setelah 40 tahun kematiannya diliputi misteri dan tanda tanya, akhirnya pemerintah Rusia mengungkap dokumen arsip rahasia tewasnya Yuri Gagarin akibat kecelakaan pesawat pada 27 Maret 1968 itu.
Arsip kepresidenan yang diberi kode ‘mutlak rahasia' tersebut ditandatangani oleh Leonid Brezhnev, Presiden Uni Soviet kala itu, dan dibacakan dalam konferensi pers di Moskwa oleh pejabat arsip Istana Kremlin, Alexander Stepanov.
Arsip tersebut menyebutkan, pada 28 Maret 1961, sehari setelah tewasnya Yuri Gagarin, sebuah komisi di era Uni Soviet membuat kesimpulan bahwa penyebab jatuhnya pesawat jet MiG-15 karena bermanuver terlalu tajam saat menghindari tabrakan dengan sebuah balon cuaca. Alasan lain, Yuri Gagarin berusaha memanuver pesawat jetnya saat akan masuk batas teratas lapisan awan, namun alasan ini meragukan dan kurang diyakini.
HENDRIK KHOIRUL MUHID