TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior di Pemerintah Arab Saudi membantah kabar dirinya mengancam penyelidik PBB, Agnes Callamard, perihal kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Pejabat tersebut, Awwad Alawwad, menganggap PBB salah paham atas apa yang ia sampaikan ke Agnes Callamard.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Alawwad menyatakan dirinya tidak pernah sekalipun mengancam akan membunuh Callamard seperti kabar yang beredar. Alawwad berkata, dirinya bekerja untuk Komnas HAM Arab Saudi sehingga tidak mungkin dirinya sendiri melanggar HAM. Meski begitu, Alawwad menyatakan dirinya tidak ingat secara utuh apa yang ia sampaikan ke Callamard.
"Saya sudah mendengar bahwa Agnes Callamard...dan sejumlah pejabat PBB menyakini saya sudah membuat ancaman kepadanya kurang lebih setahun yang lalu. Meski saya tidak ingat betul detil percakapannya, saya tidak pernah berniat ataupun mengancam pejabat PBB terkait kasus Khashoggi," ujar Alawwad, Kamis, 25 Maret 2021.
Alawwad mengaku tersinggung dengan tuduhan yang dilayangkan PBB. Menurutnya, menyakitkan mengetahui PBB menganggap pesan yang ia nyatakan kepada Callamard sebagai ancaman kekerasan.
Diberitakan sebelumnya, Kantor HAM PBB menyampaikan Callamard telah diancam oleh pejabat senior Arab Saudi. Pejabat tersebut, yang belakangan diakui Alawwad sebagai dirinya, disampaikan PBB akan "mengurus" Callamard jika ia tidak menghentikan investigasi kasus Khashoggi.
Menurut keterangan Callamrd, ancaman itu disampaikan di sebuah pertmuan pada Januari 2020 lalu. Adapun ancaman tidak disampaikan langsung kepada Callamard, melainkan via pejabat PBB lainnya yang juga berada di acara yang sama.
Khashoggi, sebagaimana diketahui, adalah jurnalis Arab Saudi yang dinyatakan tewas setelah menghilang tanpa jejak pada 2018 lalu. Ia menghilang saat memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul. Sejumlah aparat asal Arab Saudi telah diperkarakan atas kasus tersebut walau tidak sampai menyentuh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Di PBB, Callamard adalah pemimpin investigasi kasus pembunuhan Khashoggi. Pada 2019, ia mengeluarkan laporan yang menyimpulkan ada bukti kredibel bahwa Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Laporan Intelijen Amerika, yang dibuka oleh Presiden Joe Biden beberapa waktu lalu, mendukung temuan Callamard.
Mohammed Bin Salman membantah tuduhan yang disampaikan Callamard maupun Joe Biden. Walau begitu, ia menyatakan Arab Saudi akan memikul tanggung jawabnya karena pembunuhan Khashoggi terjadi di bawah pengawasannya.
Baca juga: Tangani Kasus Jamal Khashoggi, Penyelidik PBB Diancam Pejabat Saudi
ISTMAN MP | REUTERS