TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua pihak mendukung langkah Presiden Amerika Joe Biden memerintahkan serangan udara ke fasilitas milisi Syiah, yang disokong Iran, di Suriah. Beberapa menganggapnya sebagai tindakan yang berlebihan. Bahkan, ada juga yang menganggap tindakan Joe Biden 11-12 dengan tindakan mantan Presiden Amerika Donald Trump dulu.
Salah satu kritik berasal dari Professor Literatur Inggris dan Orientalisme di Universitas Tehran, Seyyed Mohammad Marandi. Marandi berkata, apa yang dilakukan Joe Biden mirip dengan apa yang dilakukan Donald Trump ketika memerintahkan pembunuhan Jenderal Iran Qaseem Soleimani tahun lalu. Perintah mereka sama-sama sebagai respon atas ancaman terhadap Militer Amerika di irak.
"Joe Biden sama sajak buruknya dengan Donald Trump," ujar Marandi, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Jumat, 26 Februari 2021.
Di Amerika, tindakan Joe Biden pun dikritik. CEO lembaga konsultan politik Stratega, Hillary Mann Leverett, menyebut tindakan Joe Biden tidak akan menyelesaikan masalah di Timur Tengah. Walaupun di satu sisi tindakan itu menunjukkan loyalitas Amerika secara regional, di sisi lain malah bisa menaikkan tensi di Timur Tengah.
"Administrasi Joe Biden mencoba menampilkan serangan ini sebagai tindakan terukur dan hasil konsultasi dengan sekutunya. Namun, tindakan itu tidak akan meredakan konflik di sana."
"Serangan yang diperintahkan Joe Biden mengirim pesan keras kepada Iran atau tepatnya memberikan tekanan kepada Iran," ujar Leverett.
Kritik lain datang dari Mary Ellen O'Connell, Professor Hukum dari Notre Dame Law School. Menurutnya, tindakan Joe Biden adalah pelanggaran hukum internasional. Alasannya, Piagam PBB jelas-jelas mengatur bahwa kekuatan militer hanya bisa digunakan di wilayah berdaulat lainnya apabila memang bertanggung jawab atas serangan bersenjata ke wilayah lain.
"Situasi itu tidak terpenuhi dalam serangan yang diperintahkan Joe Biden," ujar O'Connell.
Apabila mengacu pada statistik selama ini, Presiden Amerika memang cenderung mengintervensi situasi di Timur Tengah pada periode-periode awal pemerintahannya. Sebagai contoh, Trump memerintahkan serangan ke Yaman di hari kesembilan ia memimpin. Contoh lain, Obama memerintahkan serangan ke Pakistan di hari ketiga.
Serangan Joe Biden ke Suriah sendiri disebut sebagai operasi untuk melumpuhkan operasional milisi Syiah dari kemampuan untuk melakukan serangan-serangan ke wilayah lain. Selain itu, juga untuk membalas serangan ke Erbil International Airport pada 15 Februari lalu yang melukai berbagai kontraktor Amerika.
Baca juga: Tindakan Militer Pertama Joe Biden, Serangan Udara ke Suriah untuk Balas Milisi
ISTMAN MP | AL JAZEERA