Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perintahkan Serangan Udara ke Suriah, Joe Biden Disamakan Dengan Trump

image-gnews
Presiden Joe Biden bergabung dalam panggilan konferensi video dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dari Gedung Putih di Washington, AS 23 Februari 2021. [REUTERS / Jonathan Ernst]
Presiden Joe Biden bergabung dalam panggilan konferensi video dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dari Gedung Putih di Washington, AS 23 Februari 2021. [REUTERS / Jonathan Ernst]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua pihak mendukung langkah Presiden Amerika Joe Biden memerintahkan serangan udara ke fasilitas milisi Syiah, yang disokong Iran, di Suriah. Beberapa menganggapnya sebagai tindakan yang berlebihan. Bahkan, ada juga yang menganggap tindakan Joe Biden 11-12 dengan tindakan mantan Presiden Amerika Donald Trump dulu.

Salah satu kritik berasal dari Professor Literatur Inggris dan Orientalisme di Universitas Tehran, Seyyed Mohammad Marandi. Marandi berkata, apa yang dilakukan Joe Biden mirip dengan apa yang dilakukan Donald Trump ketika memerintahkan pembunuhan Jenderal Iran Qaseem Soleimani tahun lalu. Perintah mereka sama-sama sebagai respon atas ancaman terhadap Militer Amerika di irak.

"Joe Biden sama sajak buruknya dengan Donald Trump," ujar Marandi, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Jumat, 26 Februari 2021.

Di Amerika, tindakan Joe Biden pun dikritik. CEO lembaga konsultan politik Stratega, Hillary Mann Leverett, menyebut tindakan Joe Biden tidak akan menyelesaikan masalah di Timur Tengah. Walaupun di satu sisi tindakan itu menunjukkan loyalitas Amerika secara regional, di sisi lain malah bisa menaikkan tensi di Timur Tengah.

"Administrasi Joe Biden mencoba menampilkan serangan ini sebagai tindakan terukur dan hasil konsultasi dengan sekutunya. Namun, tindakan itu tidak akan meredakan konflik di sana."

"Serangan yang diperintahkan Joe Biden mengirim pesan keras kepada Iran atau tepatnya memberikan tekanan kepada Iran," ujar Leverett.

Kritik lain datang dari Mary Ellen O'Connell, Professor Hukum dari Notre Dame Law School. Menurutnya, tindakan Joe Biden adalah pelanggaran hukum internasional. Alasannya, Piagam PBB jelas-jelas mengatur bahwa kekuatan militer hanya bisa digunakan di wilayah berdaulat lainnya apabila memang bertanggung jawab atas serangan bersenjata ke wilayah lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Situasi itu tidak terpenuhi dalam serangan yang diperintahkan Joe Biden," ujar O'Connell.

Apabila mengacu pada statistik selama ini, Presiden Amerika memang cenderung mengintervensi situasi di Timur Tengah pada periode-periode awal pemerintahannya. Sebagai contoh, Trump memerintahkan serangan ke Yaman di hari kesembilan ia memimpin. Contoh lain, Obama memerintahkan serangan ke Pakistan di hari ketiga.

Serangan Joe Biden ke Suriah sendiri disebut sebagai operasi untuk melumpuhkan operasional milisi Syiah dari kemampuan untuk melakukan serangan-serangan ke wilayah lain. Selain itu, juga untuk membalas serangan ke Erbil International Airport pada 15 Februari lalu yang melukai berbagai kontraktor Amerika.

Baca juga: Tindakan Militer Pertama Joe Biden, Serangan Udara ke Suriah untuk Balas Milisi

ISTMAN MP | AL JAZEERA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

4 jam lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Ancaman Mengintai di Balik Kapal Supertanker MT Arman di Perairan Batam-Singapura

17 jam lalu

Kapal MT Arman milik Iran yang sudah disita negara karena terbukti melakukan pembuangan limbah di perairan Natuna. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Ancaman Mengintai di Balik Kapal Supertanker MT Arman di Perairan Batam-Singapura

Ketua Tim Kajian Anggota Wantimpres Soleman B Ponto mengungkap ancaman di balik kapal supertanker MT Arman yang kini dalam posisi disita.


Kilas Balik di Balik Dukungan Beyonce kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024

18 jam lalu

Beyonce. Instagram.com/@beyonce
Kilas Balik di Balik Dukungan Beyonce kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024

Kamala Harris menggunakan lagu 'Freedom' milik Beyonce dalam kampanye Pilpres AS 2024, sebagai simbol perjuangan dan kebebasan.


Profil Keluarga Kamala Harris: Sosok Suami dan Anak-anaknya

21 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara di markas besar Kampanye Kepresidenannya di Wilmington, DE, AS, 22 Juli 2024. Kamala Harris tampil perdana sejak Joe Biden keluar dari pemilihan presiden dan mendukungnya. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Profil Keluarga Kamala Harris: Sosok Suami dan Anak-anaknya

Kamala Harris merupakan sosok Wakil Presiden Amerika Serikat pertama yang berdarah India-Afrika. Berikut profil keluarga Kamala Harris.


Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Reuters
Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

Putin mengatakan kepada Assad bahwa dia khawatir akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah


Kamala Harris Nyapres, Berikut Beberapa Kendala Harus Dihadapinya

2 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara di markas besar Kampanye Kepresidenannya di Wilmington, DE, AS, 22 Juli 2024. Kamala Harris tampil perdana sejak Joe Biden keluar dari pemilihan presiden dan mendukungnya. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Kamala Harris Nyapres, Berikut Beberapa Kendala Harus Dihadapinya

Jalan Kamala Harris menuju pencalonan sebagai Presiden Amerika Serikat tak mulus. Meski mendapat dukungan Joe Biden, ada beberapa kendala dihadapannya


Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

2 hari lalu

Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

Wakil Presiden Kamala Harris disebut punya kans menang melawan kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Hillary Clinton dukung Kamala Harris.


Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

2 hari lalu

Peti mati korban serangan ISIS di Kerman, tergeletak saat upacara pemakaman di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

Serangan terhadap masjid Syiah di Oman minggu lalu kemungkinan ditujukan untuk menabur perselisihan sektarian di negara penengah regional utama.


Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

2 hari lalu

Sejumlah pemuda yang menggunakan penutup wajah berdiri di depan sebuah masjid di Hamburg, Jerman, Rabu 8 Oktober 2014. AP/dpa, Markus Scholz
Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

Pemerintah Jerman melarang operasi Islamic Center Hamburg (IZH), memicu pemerintah Iran memanggil duta besar Jerman di Teheran.


Menlu Retno Ajak ASEAN Berkomitmen Jaga Kawasan Bebas Senjata Nuklir

2 hari lalu

Presiden Jokowi (kanan) bersama Menlu Retno Marsudi saat melepas bantuan kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afganistan melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024. Indonesia juga mengirimkan paket bantuan berupa obat-obatan, bantuan makanan tambahan ibu hamil balita, bantuan obat-obatan malaria, bantuan hygiene kit dan water purifier. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Ajak ASEAN Berkomitmen Jaga Kawasan Bebas Senjata Nuklir

Menlu Retno memperingatkan bahwa ancaman senjata nuklir semakin meningkat akibat keluarnya beberapa negara dari perjanjian-perjanjian penting nuklir.