Memanfaatkan sumber daya energi terbarukan (renewable energy) sejak tujuh dekade silam, pada sekitar 1950-an, masyarakat Kepulauan Orkney menjadi pelopor penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan di dunia. Saat ini, kepulauan di lepas pantai timur laut Skotlandia tersebut sudah bebas dari ketergantungan terhadap energi fosil penghasil karbon, karena sudah berpindah ke energi yang lebih sehat dan bersih. Energi terbarukan yang ramah lingkungan atau energi bersih ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik secara mandiri untuk masyarakat setempat. Sumber energinya berasal dari angin serta arus pasang dan surut air laut. Belakangan, kepulauan ini menjadi pusat pengembangan energi terbarukan di Inggris.
Orkney merupakan wilayah seluas 990 kilometer persegi yang terletak di utara Skotlandia. Kawasan ini terdiri dari tujuh puluh pulau, tapi hanya dua puluh yang berpenghuni. Karena letaknya yang menghadap ke Laut Utara dan Samudera Atlantik, Kepulauan Orkney memiliki pasokan energi angin dan arus pasang dan surut air laut yang melimpah. Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat untuk memproduksi energi terbarukan. Mereka mengandalkan komunitas masyarakat untuk membangun dan mengembangkan energi terbarukan dari angin dan arus pasang dan surut air laut.
Masyarakat Kepulauan Orkney yang pertama menerapkan dan memiliki konsep community turbin ownership. Sejak tahun 2003, Kepulauan Orkney juga telah menjadi pangkalan The European Marine Energy Center, yaitu pusat pengujian, penelitian, dan pengembangan tenaga arus dan pasang surut air laut.
Bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat di kepulauan tersebut, listrik yang dipanen dari pemanfaatan angin dan arus pasang dan surut air laut ini juga dijual kepada perusahaan energi untuk disalurkan ke dataran Skotlandia. Energi listrik dari Kepulauan Orkney juga disalurkan hingga ke Inggris Raya. “Berkat energi tersebut, Orkney akhirnya memiliki jaringan listrik. Produksi listrik juga untuk memasok kebutuhan energi bersih di seluruh penjuru Skotlandia hingga Inggris Raya,” ujar Ian Johnstone, Direktur Bisnis dan Pengembangan Energi Berkelanjutan AQUATERA. Perusahaan ini bermarkas di Orkney dan merupakan pemrakarsa energi terbarukan.
Sumber energi turbin angin dan arus pasang dan surut air laut juga dikonversi menjadi hidrogen. Tidak seperti bensin atau diesel, hidrogen tidak menghasilkan produk sampingan yang berbahaya. Karena terbuat dari air dan uap panas, hidrogen yang diproduksi ini carbon neutral, alias ramah lingkungan. Satu-satunya emisi yang dihasilkan adalah air murni.
Bahan bakar hidrogen tidak menghasilkan polusi udara dan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Dengan kata lain, hidrogen merupakan energi bersih. Sejak 2016 lalu, masyarakat Kepulauan Orkney memulai ekonomi berbasis hidrogen. Saat ini, Kepulauan Orkney tengah mengembangkan proyek pusat penelitian tenaga hidrogen, mobil bertenaga hidrogen, kapal feri bertenaga hidrogen, dan pesawat terbang bertenaga hidrogen.
Pada tahun ini, masyarakat di sana menargetkan pengoperasian moda transportasi feri berbahan bakar hidrogen pertama di dunia. Kelebihan dari hidrogen adalah energi ini bisa disimpan dan diangkut dengan murah dan mudah. Memproduksi hidrogen sesungguhnya terbilang sulit dan rumit, namun bagi masyarakat Kepulauan Orkney, melalui energi terbarukan berbasis angin serta arus pasang dan surut air laut, bahan bakar energi bersih ini bisa dengan mudah dihasilkan.
Salah satu kunci keberhasilan penerapan energi terbarukan Kepulauan Orkney adalah begitu besarnya peran masyarakat setempat. Mereka yang memulai, mereka yang memanen energi tersebut. Hingga saat ini, di Kepulauan Orkney, terdapat 700 instalasi turbin kecil yang terpasang di rumah-rumah penduduk, untuk memasok kebutuhan energi bersih untuk mereka kehidupan sehari-hari.