Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia: Tidak Akan Ada Materi Kampanye Vaksinasi COVID-19 di Facebook

image-gnews
Orang-orang mengantre di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Mona Vale setelah wabah baru corona terdeteksi di daerah Pantai Utara Sydney, Australia, 18 Desember 2020. [REUTERS / Loren Elliott]
Orang-orang mengantre di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Mona Vale setelah wabah baru corona terdeteksi di daerah Pantai Utara Sydney, Australia, 18 Desember 2020. [REUTERS / Loren Elliott]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh pembayaran royalti konten antara Facebook dan Australia berdampak ke materi kampanye vaksinasi COVID-19. Pemerintah Australia memastikan tidak akan ada materi kampanye vaksinasi COVID-19 di Facebook. Konten-konten terkait, untuk saat itu, akan memakai platform media sosial lain.

"Hingga masalah dengan Facebook terselesaikan, tidak akan ada materi dari kami di sana," ujar Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, dikutip dari Reuters, Ahad, 21 Februari 2021.

Hunt menjelaskan, walaupun materi vaksinasi COVID-19 penting untuk disebarluaskan, tidak ada perintah untuk menggunakan platform Facebook. Lagipula, kata ia, Facebook telah bertindak layaknya bully di mana merasa tidak bisa diatur.

"Kami akan menggunakan kanal lainnya semaksimal mungkin untuk membujuk warga Australia mau divaksinasi. Hal itu termasuk konten dalam bahasa asing. Bisa saja kami pakai Facebook, namun itu bukan pilihan," ujarnya menegaskan.

Ilustrasi Facebook (REUTERS)

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kisruh antara Facebook dan Australia bermula dari komitmen negeri kangguru tersebut untuk mengatur kembali cara kerja platform media sosial dan media konservatif. Salah satu yang hendak diubah Australia adalah nilai yang harus dibayar pemilik media sosial untuk bisa menggunakan konten dari media lokal.

Selama ini, platform media sosial relatif tidak harus membayar banyak untuk menggunakan konten-konten berita dari perusahaan media. Di sisi lain, mereka juga mendapatkan pemasukan iklan lebih besar dari praktik tersebut. Bagi Australia, hal tersebut tidak adil untuk perusahaan media yang memproduksi konten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Australia kemudian mengeluarkan kebijakan baru bernama Media Bargaining Code. Aturan itu, pada dasarnya, memaksa media sosial untuk membayar konten perusahaan-perusahaan media Australia yang mereka gunakan. Facebook menolak hal tersebut dan mencoba mengancam balik dengan memblokir seluruh konten berita Australia dari Facebook.

Pemblokiran tersebut terjadi beberapa hari sebelum kampanye vaksinasi COVID-19 digelar. Kampanye itu sendiri sudah dimulai hari ini dengan penyuntikan terhadap sejumlah lansia, tenaga medis, serta PM Australia Scott Morrison.

Per berita ini ditulis, Facebook dan Australia dikabarkan sudah mulai bernegosiasi lagi soal royalti konten. Sabtu kemarin, PM Scott Morrison sempat mengatakan Facebook sudah "berteman" lagi secara tentatif. Sementara itu, Menteri Keuangan Josh Frydenberg mengklaim akan berbicara dengan Facebook akhir pekan ini.

Baca juga: Ini Kata Facebook Setelah Blokir Semua Konten Berita di Australia

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

18 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

3 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

3 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.