TEMPO.CO, - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin meminta Taliban menghentikan kekerasan di Afghanistan jika ingin AS dan NATO menarik pasukannya. Ia mendesak semua pihak sama-sama memilih jalur perdamaian terkait konflik di Afghanistan.
"Jelas, kekerasan terlalu tinggi sekarang dan kemajuan lebih lanjut perlu dibuat dalam negosiasi yang dipimpin Afghanistan," kata Austin usai berdiskusi dengan menteri pertahanan NATO dikutip dari Aljazeera, Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut Austin, negaranya tidak akan buru-buru menarik pasukannya dari Afghanistan hingga membuat NATO dalam risiko. "Sementara itu, misi saat ini akan terus berlanjut dan, tentu saja, komandan memiliki hak dan tanggung jawab untuk mempertahankan diri dan mitra Afghanistan mereka dari serangan," ucap dia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadapi pilihan sulit di Afghanistan antara menarik semua pasukan pada akhir April seperti yang dijanjikan kepada Taliban atau memperpanjang kehadiran mereka sambil mencoba mempertahankan pembicaraan perdamaian Afghanistan yang bermasalah.
Wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar pada 16 Februari meminta AS untuk menghormati kesepakatannya mengenai penarikan pasukan internasional dan memperingatkan bahwa kelompok itu tidak akan membiarkan campur tangan berkelanjutan dalam urusan Afghanistan.
AS menginvasi Afghanistan pada 2001 setelah serangan 11 September oleh Al-Qaeda. Pada saat itu, Taliban menguasai negara itu dan telah memberikan perlindungan aman bagi al-Qaeda.
AS dan Taliban mencapai kesepakatan Februari 2020 setelah berbulan-bulan negosiasi di Doha, Qatar, yang menyerukan gencatan senjata permanen, negosiasi perdamaian antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, serta penarikan semua pasukan asing pada 1 Mei.
Pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dimulai pada September tetapi telah dirusak oleh konflik yang berkelanjutan, serangan dan pembunuhan terkait Taliban .
Saat ini masih ada sekitar 2.500 tentara Amerika Serikat dan 10 ribu tentara NATO di Afghanistan.
BACA JUGA: Tidak Sesuai Harapan Taliban, Tentara Amerika Bertahan di Afghanistan
Sumber: ALJAZEERA