TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Hasan Abed Rabbo, mengatakan 340 tahanan Palestina di penjara Israel terinfeksi virus corona. Sebanyak 200 tahanan positif Covid-19 sejak awal tahun ini.
Hasan menuturkan tahanan Palestina yang positif Covid-19 paling banyak ditemui di penjara Rimon dan Naqab. "Lima dari narapidana yang terinfeksi dirawat di rumah sakit karena kesehatan mereka memburuk akibat virus," katanya dikutip dari Wafa News Agency, Sabtu, 30 Januari 2021.
Menurut Hasan, keluarga para narapidana cemas dan prihatin lantaran mereka tidak dapat berkunjung ke penjara akibat pembatasan Covid-19 yang diberlakukan oleh Israel.
Khaled Ghittan, 59 tahun, salah satu tahanan Palestina yang positif Covid-19 kini sedang kritis, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS). Selain karena komplikasi penyakit akibat virus corona, ndisinya memburuk akibat penahanan yang tidak manusiawi.
PPS mengatakan Ghithan dirawat di rumah sakit hanya beberapa jam saja. Ia lalu dikirim kembali ke penjara meskipun menderita kekurangan oksigen dalam darah.
Baca juga: Pria Berjuluk Bapak Kucing dari Masjid Al-Aqsa Wafat Akibat Covid-19
PPS menuduh Layanan Penjara Israel "memonopoli" narasi wabah virus corona di penjara dan fasilitas penahanan Israel. Menurut mereka, otoritas pendudukan Israel telah menggunakan virus corona sebagai alat penindasan.
Pada saat yang sama, PPS meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk berperan aktif dalam menindaklanjuti kasus narapidana yang sakit Covid-19 dan mengizinkan mereka untuk menghubungi keluarga mereka.
Pejabat Palestina dan organisasi internasional telah berulang kali meminta otoritas pendudukan Israel untuk membebaskan tahanan yang sakit dan lanjut usia yang menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar akibat wabah virus corona.
WAFA
https://english.wafa.ps/Pages/Details/123052
https://english.wafa.ps/Pages/Details/123049