TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban jiwa serangan bom bunuh diri di Baghdad, Irak, bertambah. Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Irak, tercatat ada 32 korban jiwa dan 110 luka-luka. Walau begitu, per berita ini ditulis, belum diketahui siapa dalang serangan tersebut.
Menurut analis Irak dari lembaga think tank The Century Foundation, Sajad Jiyad, besar kemungkinan ISIS di balik serangan bom terkait. Sebab, dari modus operandinya, serangan di Baghdad menyerupai serangan ISIS selama ini.
"Serangan (bom bunuh diri) seperti ini memiliki ciri khas ISIS yang telah mengincar wilayah padat penduduk di Baghdad berkali-kali," ujar Sajad Jiyad, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Jumat, 22 Januari 2021.
Irak, pada tahun 2017 lalu, mengklaim ISIS telah tamat. Hal itu mereka nyatakan setelah tiga tahun berperang dengan mereka. Namun, diam-diam, ISIS mengembangkan sel-nya untuk tetap bisa bertahan.
Petugas membersihkan ceceran darah dari lokasi ledakan bom di pasar di Baghdad, Irak, 21 Januari 2021. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab langsung. REUTERS/Thaier al-Sudani
Baca Juga:
Beberapa tahun terakhir, serangan teror yang diklaim dari ISIS meningkat. Kebanyakan berada di Irak utara di mana masih banyak sel aktif di sana. Hal itu lah yang membuat Sajad Jiyad menduga ISIS sebagai dalang serangan terbaru di Baghdad walaupun belum diakui mereka.
"Ini adalah wujud kegagalan keamanan pemerintah yang sudah berkali-kali diperingatkan bahwa ISIS masih aktif...Untuk warga Irak, ini perkembangan yang mengkhawatirkan di mana menurunkan kepercayaan terhadap pasukan keamanan," ujar Jiyad menegaskan.
Diberitakan sebelumnya, serangan teror di Baghdad terjadi pada Kamis kemarin, 21 Januari 2021. Serangan dimulai ketika salah satu pelaku menggiring massa ke arah alun-alun Tayaran dan kemudian meledakkan dirinya di sana untuk memakan korban sebanyak-banyaknya.
Ledakan pertama otomatis membuat warga panik. Beberapa berusaha mencari bantuan. Di tengah kepanikan tersebut, pelaku kedua ganti meledakkan diri.
Serangan tersebut menjadi serangan bom bunuh diri ganda pertama di Baghdad, Irak sejak 2018. Pada teror saat itu, 35 orang tewas dan 90 luka-luka. Lokasi kejadian berada di titik yang sama.
Baca juga: Dua Bom Bunuh Diri Ledakan Pasar Baghdad, 28 Orang Tewas
ISTMAN MP | AL JAZEERA