TEMPO.CO, - Seorang pegawai Kementerian Kesehatan Israel diduga memaksa pacarnya diisolasi Covid-19 sebanyak empat kali tanpa alasan medis. Kepolisian pun menggelar penyelidikan atas kasus ini.
Pria itu, yang diidentifikasi hanya sebagai penduduk berusia 35 tahun di Israel utara, diduga melakukan berbagai pelanggaran hukum selama beberapa bulan, termasuk penyalahgunaan kekuasaan, penipuan, pelanggaran privasi, dan pemenjaraan palsu.
"Tersangka mengirim empat kali pesan terpisah ke telepon mantan pacarnya dan mengatakan dia perlu masuk ruang isolasi karena terpapar pasien virus corona, tanpa dia benar-benar terpapar pada orang seperti itu," bunyi keterangan Kepolisian Israel dikutip dari Ynet, Sabtu, 17 Januari 2021.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19, 13 Warga Israel Alami Kelumpuhan Wajah Sebentar
Kepolisian menjelaskan tersangka adalah pegawai eksternal yang bekerja di salah satu call center Kementerian Kesehatan. Berkas perkara kasus ini telah diserahkan ke Kementerian Kehakiman.
Penyelidikan dimulai ketika kementerian kesehatan curiga karena ada orang yang sama yang mengajukan banding terhadap isolasinya dalam empat kasus terpisah.
Saat ini ada lebih dari 180 ribu warga Israel yang sedang diisolasi karena terpapar Covid-19.
Israel, saat ini sedang melakukan karantina wilayah skala nasional untuk yang ketiga kalinya. Kasus Covid-19 di sana tercatat hampir mencapai 524 ribu dan lebih dari 3.800 di antaranya meninggal dunia.
YNET
https://www.ynetnews.com/article/SknHh3TRD