TEMPO.CO, Jakarta - Dua penyanyi pop kondang, Lady Gaga dan Jennifer Lopez, dipastikan tampil di hari pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika ke-46. Dikutip dari CNN, Lady Gaga akan tampil untuk menyanyikan lagu kebangsaan Amerika. Sementara itu, Jennifer Lopez, akan menyanyikan lagu-lagunya yang populer.
"Mereka merepresentasikan gambaran besar soal keberagaman dari negeri ini dan akan membantu merayakan pelantikan Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di depan US Capitol," ujar ketua panitia pelantikan, Tony Allen, Kamis, 14 Januari 2021.
Keterlibatan Lady Gaga dan Jennifer Lopez dalam pelantikan Joe Biden bukan hal baru. Lady Gaga, misalnya, sudah beberapa kali ikut dalam kegiatan amal Joe Biden. Ia juga turut serta mengkampanyekan mantan Wakil Presiden di masa pemerintahan Barack Obama tersebut.
Hal senada berlaku untuk Jennifer Lopez. Selain ikut mendukung Joe Biden, ia juga terlibat dalam kampanye soal penanganan pandemi COVID-19 di Amerika. Ia menyuarakan protesnya soal disparitas perlakuan terhadap pasien-pasien dari kalangan minoritas.
Selain Lady Gaga dan Jennifer Lopez, masih banyak figur-figur publik lainnya yang akan hadir. Dari kalangan musisi, misalnya, akan hadir Jon Bojovi, Demi Lovato, Justin Timberlake, dan Ant Clemons. Sama seperti Gaga dan Lopez, beberapa dari mereka pernah membantu kampanye Joe Biden.
Dari kalangan non penyanyi, sastrawan Amanda Gorman dijadwalkan tampil untuk membacakan puisi. Selain itu, ada juga pastor Bethel African Methodist Episcopal Church, Silvester Beaman, yang akan memberkati Joe Biden usai dirinya mengucapkan sumpah Presiden Amerika. Adapun acara akan dipandu oleh aktor Tom Hanks.
Keseluruhan acara pelantikan akan digelar dengan mengkombinasikan presentasi virtual dan fisikal. Hal itu untuk memastikan tidak ada warga Amerika membludak di kawasan US Capitol. Panitia tidak ingin terjadi peningkatan angka kasus COVID-19 ataupun kerusuhan US Capitol lagi. Sebagaimana diketahui, US Capitol diserbu pendukung Donald Trump, yang ingin menghentikan pengesahan hasil Pilpres Amerika, pada Rabu pekan lalu.
Perihal keamanan, ribuan personil militer diterjunkan ke lokasi US Capitol. Mereka akan berjaga di berbagai sisi lokasi pelantikan Joe Biden. Hal itu menyusul laporan bahwa kelompok ekstrimis berpotensi membuat kegaduhan lagi, serupa dengan kerusuhan US Capitol.
ISTMAN MP | CNN