TEMPO.CO, Jakarta - Pasca kerusuhan US Capitol, Presiden Amerika Donald Trump tak hanya dimakzulkan, tetapi juga ditinggalkan oleh berbagai perusahaan. Mereka ogah berbisnis ataupun disangkutpautkan dengan Donald Trump lagi. Di saat bersamaan, berbagai media sosial juga memblokir Donald Trump, tidak ingin platform mereka digunakannya untuk berorasi.
Salah satu media sosial yang sudah memblokir Donald Trump adalah Twitter. Pekan lalu, mereka memutuskan untuk memblokir permanen Presiden Amerika ke-45 tersebut atas alasan keamanan. Mereka khawatir Donald Trump akan menggunakan Twitter untuk memobilisasi pendukungnya lagi sehingga insiden kerusuhan US Capitol terulang lagi. Sebagaimana diketahui, Twitter adalah medsos favorit Trump.
"Setelah peringatan yang jelas, kami mengambil keputusan ini dengan informasi rterbaik yang kami punya berdasarkan kajian terhadap ancaman keamanan baik di dalam maupun di luar Twitter," ujar pendiri Twitter, Jack Dorsey, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 14 Januari 2021.
I do not celebrate or feel pride in our having to ban @realDonaldTrump from Twitter, or how we got here. After a clear warning we’d take this action, we made a decision with the best information we had based on threats to physical safety both on and off Twitter. Was this correct?
— jack (@jack) January 14, 2021
Berikut nama beberapa perusahaan, organisasi, dan media sosial yang putus hubungan dengan Donald Trump selain Twitter:
1. Boeing
Produsen pesawat Boeing menyampaikan bahwa mereka akan menghentikan donasi kepada Donald Trump. Namun, ke depannya, hal itu akan mereka kaji kembali jika situasinya berubah.
2. Deutsche Bank
Deutsche Bank menyatakan telah menghentikan segala bentuk kerjasama bisnis dengan Donald Trump. Mereka tidak ingin mendapat publisitas buruk karena masih bekerjasama dengan Donald Trump.
Kepala Operasi Deutsche Bank di AS, Christiana Riley, pekan lalu menyampaikan kecamannya soal kerusuhan US Capitol di mana Donald Trump diyakini terlibat.
3. Kota New York
Wali Kota New York, Mayor Bill de Blasio, menyatakan kotanya menghentikan segala kontrak kerjasama dengan organisasi milik Donald Trump. Blasio berkata, kontrak yang diteken jelas-jelas mengatakan bahwa pihaknya bisa menghentikan kerjasama apabila pihak Trump menghadapi masalah hukum.
4. Snapchat
Snap Inc, perusahaan di balik aplikasi Snapchat, memutuskan untuk memblokir akun Donald Trump secara permanen atas alasan keamanan.
"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan keselamatan publik serta berdasarkan aksi (Donald Trump) selama ini untuk menyebar informasi yang salah dan ujaran kebencian," ujar pernyataan pers Snap Inc.
5. GoFundMe
Platform crowdfunding, GoFundMe, menyatakan tidak akan lagi memperbolehkan penggunaannya untuk menggalang dana bagi kegiatan-kegiatan politis yang memicu tindak kekerasan. Meski Donald Trump tidak disinggung langsung, keputusan diambil usai kerusuhan US Capitol.
6. Youtube
Youtube memberikan peringatan pertama terhadap akun Donald Trump dan memblokirnya untuk sepekan ke depan. Selain itu, YouTube juga menghapus video Donald Trump yang dianggapnya berpotensi memicu tindak kekerasan.
Pemblokiran tersebut berpotensi diperpanjang jika Donald Trump tidak berubah. Menurut keterangan Google, jika Donald Trump tidak berubah hingga peringatan ketiga, maka akunnya yang memiliki 2,7 juta subscribers itu akan diblokir permanen.
7. Facebook
Mengikuti jejak Twitter, Facebook memutuskan untuk memblokir akun Donald Trump. Menurut pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, membiarkan Donald Trump menggunakan layanan Facebook di saat suhu politik Amerika tinggi seperti sekarang adalah langkah berbahaya. Adapun pemblokiran akan berlangsung paling lama dua pekan jika Donald Trump mau berubah.
ISTMAN MP | AL JAZEERA