TEMPO.CO, - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, menyindir Amerika Serikat karena ada yang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol. Ia membandingkannya dengan penanganan unjuk rasa besar pendukung demokrasi Hong Kong pada 2019 namun diklaimnya tidak ada warga sipil yang sampai meninggal dunia.
Hua Chunying mengklaim kerusuhan di Hong Kong pada 2019 lebih parah dibandingkan kejadian di Gedung Capitol. "Tapi tidak ada seorang demonstran yang tewas," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 7 Januari 2021.
Pada 2019 lalu, terjadi serangkaian unjuk rasa yang dilakukan aktivis antipemerintah di Hong Kong termasuk penyerbuan gedung legislatif kota pada 1 Juli. Mengutip Reuters, seorang pria tewas setelah jatuh dari tempat parkir dalam salah satu aksi di kota.
Sementara itu, unjuk rasa pecah di depan Gedung Capitol, Washington, saat Kongres AS sedang menghitung suara elektoral pada Rabu kemarin waktu setempat. Polisi mengatakan empat orang tewas dan 52 ditangkap setelah pendukung Presiden Donald Trump menerobos masuk gedung dalam upaya menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden terpilih Joe Biden.
“Kami juga berharap agar rakyat AS dapat menikmati perdamaian, stabilitas dan keamanan secepat mungkin,” kata Hua.
Seperti diketahui, hubungan antara Beijing dan Washington sedang memburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan. Beberapa adalah tindakan keras Cina terhadap Hong Kong yang kerap mendapat tanggapan miring dari Amerika.
Terbaru Hua mengutuk komentar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengatakan Washington bisa memberi sanksi bagi siapapun yang terlibat dalam penangkapan lebih dari 50 orang di Hong Kong.
REUTERS
https://www.reuters.com/article/idUSKBN29C124?il=0