TEMPO.CO, - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn meminta warganya untuk bersabar karena lambatnya vaksinasi virus corona. Dia mengatakan langkah pertama yang pemerintah lakukan adalah memastikan semua orang yang membutuhkan perawatan dan yang para manula di negara itu divaksinasi.
Spahn mengatakan dia memahami ketidaksabaran warga Jerman. "Yang benar adalah vaksin itu langka di seluruh dunia," katanya dikutip dari CNN, Rabu, 6 Januari 2021.
Menurut Spahn, kondisi di Jerman tidak jauh berbeda dengan di negara-negara Uni Eropa lainnya. “Itulah sebabnya kami harus meminta sebagian besar penduduk untuk bersabar,” ucap dia.
Ia menjelaskan alasan kecepatan vaksinasi lambat di Jerman karena kapasitas produksi yang terbatas. Kabar baiknya, kata dia, akan ada cukup vaksin bagi negaranya.
Spahn mengatakan harapannya adalah bisa menawarkan vaksin kepada semua orang di musim panas. “Hari ini kami mengharapkan otorisasi kedua untuk vaksin Moderna. Kami berharap pengiriman vaksin Moderna dimulai awal minggu depan," tuturnya.
Spahn menuturkan hampir 400 ribu orang di Jerman sejauh ini telah divaksinasi. Data dari Robert Koch Institute, badan nasional untuk pengendalian dan pencegahan penyakit, menunjukkan bahwa 367.331 vaksinasi telah diberikan, dengan rincian 150 ribu di panti jompo dan sekitar 176 ribu untuk staf medis.
Jerman tertinggal dari Inggris, yang telah memvaksinasi sekitar 1,3 juta orang hingga Selasa. Namun Jerman lebih unggul dari Prancis yang juga dikritik karena lambatnya vaksinasi.
Prancis diketahui baru memberikan 516 suntikan pada 1 Januari 2021. Namun sejak itu mereka secara signifikan meningkatkan vaksinasi, dengan lebih dari 5 ribu dosis diberikan pada 5 Januari.
Sementara Italia sejauh ini telah memberikan hampir 250 ribu inokulasi.
CNN
https://edition.cnn.com/world/live-news/coronavirus-pandemic-vaccine-updates-01-06-21/h_66fab88ccc633e4a7163bb97ea87549d