TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, kecewa Cina belum juga membuka akses untuk investigasi asal usul COVID-19. Padahal, tim yang terdiri atas para pakar sudah bersiap untuk menelusuri bagaimana pandemi COVID-19 bisa terjadi dan dari mana asal virus itu.
"Hari ini kami mendapati bahwa Pemerintah Cina belum mengesahkan izin untuk tim kami tiba," ujar Ghebreyesus, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 6 Januari 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai negara mendesak WHO agar menggelar investigasi asal usul COVID-19 ke Cina. Beberapa negara yang vokal menyuarakan hal itu adalah Amerika dan Australia.
Cina, awalnya, menolak desakan untuk investigasi tersebut. Menurut mereka, desakan itu bernada politis dengan tujuan utama untuk menyudutkan Cina. Namun, setelah serangkaian negosiasi, Cina akhirnya setuju mendukung investigasi selama sifatnya terbuka dan WHO menjadi penanggungjawab utamanya.
Sebanyak 10 pakar dengan berbagai latar belakang sudah disiapkan akhir tahun lalu. Mereka, yang dipimpin pakar penyakit hewan Peter Ben Embarek, akan meneliti berbagai lokasi yang berkaitan dengan penyebaran awal COVID-19. Salah satu lokasi tujuan utama adalah pasar basah di Wuhan di mana berbagai hewan liar dijual. Hewan liar, hingga hari ini, diyakini sebagai asal virus COVID-19.
Ghebreyesus melanjutkan bahwa dirinya telah mengontak Pemerintah Cina soal akses investigasi tersebut. Dan, kata ia, dirinya pun sudah menegaskan berkali-kali ke Cina bahwa investigasi terkait merupakan prioritas utama WHO.
"Saya tegaskan lagi ke mereka betapa pentingnya misi ini," ujar Ghebreyesus.
Per berita ini ditulis, baru dua dari 10 anggota tim investigasi WHO yang bertolak ke Cina. Satu orang, karena tidak mendapat akses, dikabarkan kembali pulang ke negara asalnya. Sementara itu, untuk pakar lainnya, sudah transit di negara lain sambil menunggu arahan.
"Saya harap ini hanya masalah logistik dan birokrasi saja yang bisa diselesaikan sesegera mungkin," ujar Direktur Bagian Penanganan Darurat WHO, Mike Ryan, menambahkan.
Cina belum memberikan tanggapan sejauh ini. Namun, beberapa hari menjelang investigasi digelar, Cina mulai menyampaikan keyakinannya bahwa virus COVID-19 tidak berasal dari negara mereka. Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, mengklaim berbagai studi menyampaikan virus COVID-19 sudah muncul di berbagai negara sebelum hadir di Cina. Mike Ryan menganggap pernyataan itu "spekulatif".
ISTMAN MP | REUTERS