Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendiri Asosiasi Jurnalis Independen Vietnam Divonis 15 Tahun Penjara

image-gnews
Pham Chi Dung (Kanan), Nguyen Tuong Thuy (Kiri, Depan) dan Le Huu Minh Tuan diadili di Ho Chi Minh untuk propaganda anti-pemerintah, 5 Januari 2020.[VN Express/Ho Chi Minh City Press Center]
Pham Chi Dung (Kanan), Nguyen Tuong Thuy (Kiri, Depan) dan Le Huu Minh Tuan diadili di Ho Chi Minh untuk propaganda anti-pemerintah, 5 Januari 2020.[VN Express/Ho Chi Minh City Press Center]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Vietnam pada Selasa memvonis tiga jurnalis lepas, salah satunya pendiri Asosiasi Jurnalis Independen Vietnam, yang dikenal karena kritik mereka terhadap pemerintah dengan hukuman penjara antara 11 dan 15 tahun penjara.

Pengadilan Ho Chi Minh menyatakan mereka bersalah menyebarkan propaganda anti-negara.

Pham Chi Dung, Nguyen Tuong Thuy dan Le Huu Minh Tuan dihukum karena "membuat, menyimpan, menyebarkan informasi, bahan, barang dengan tujuan untuk melawan negara" pada persidangan yang digelar di kota Ho Chi Minh, kata Kementerian Keamanan Publik Vietnam, dikutip dari Reuters, 5 Januari 2021.

Dung mendirikan Asosiasi Jurnalis Independen Vietnam (IJAVN) pada 2014 dan masih menjabat sebagai ketua IJAVN. Pham Chi Dung adalah wartawan lepas VOA Vietnam, menurut situs US Agency fo Global Media. Kepolisian Vietnam menuduh Dung telah mengupayakan perubahan rezim.

VN Express melaporkan Pham Chi Dung, 55 tahun, dijatuhi hukuman penjara 15 tahun, sementara rekannya Nguyen Tuong Thuy, 71 tahun, dan Le Huu Minh Tuan, 32 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.

Ketiganya dihukum karena propaganda anti-negara berdasarkan pasal 117 KUHP, tuduhan umum yang sering digunakan untuk membungkam mereka yang berani menyimpang dari garis propaganda pimpinan Partai Komunis saat ini, meskipun artikel ini bertentangan dengan pasal 25 Konstitusi Republik Sosialis Vietnam, yang memproklamasikan kebebasan pers, menurut Reporters Without Borders atau Reporters sans frontières (RSF), kelompok advokasi internasional untuk jurnalis.

Dung, yang merupakan mantan anggota Partai Komunis dan disebut sebagai "pahlawan informasi" oleh RSF pada 2014, ditangkap di rumahnya di kota Ho Chi Minh pada November 2019. Thuy ditangkap di rumahnya di Hanoi pada tanggal 23 Mei 2020, dua hari setelah penangkapan anggota IJAVN lainnya, Pham Chi Thanh.

Sementara Tuan adalah perwakilan dari generasi muda jurnalis independen. Dia ditangkap pada Juni 2020 setelah meliput politik Vietnam dengan fokus khusus pada upaya masyarakat sipil untuk mendemokratisasi negara.

Para hakim mengatakan para terdakwa, setelah melakukan kontak rutin dengan kelompok-kelompok yang tidak puas secara politik, telah mengunggah banyak artikel yang mendistorsi kebijakan partai dan negara. Ketiganya akan menjalani tahanan rumah selama tiga tahun setelah menyelesaikan masa hukumannya, VN Express melaporkan.

Kementerian Keamanan Publik menuduh mereka telah menulis cerita untuk "memutarbalikkan dan mencemarkan nama baik pemerintahan rakyat, melanggar kepentingan Partai Komunis Vietnam dan negara".

"Ini adalah kegiatan yang sangat berbahaya yang jika tidak dihentikan dapat merusak keamanan nasional," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Ketiganya tidak bisa dimintai keterangan oleh Reuters.

Amnesty International mengatakan putusan itu menggarisbawahi penindasan pemerintah terhadap media independen, terutama menjelang kongres.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahkan dengan standarnya yang sangat represif, beratnya hukuman menunjukkan tingkat kemunduran yang dicapai oleh sensor Vietnam," kata wakil direktur regional Amnesty International, Emerlynne Gil.

Menjelang persidangan, Phil Robertson, wakil direktur Asia di Human Rights Watch, menyebut tuduhan terhadap ketiga jurnalis adalah tuduhan "palsu".

"Jika partai yang berkuasa begitu yakin dalam kepemimpinannya, ia harus menunjukkan kepercayaannya dengan menghormati hak-hak sipil dan politik, mengakhiri kontrol ketatnya terhadap pers, dan mengizinkan jurnalis independen untuk dengan bebas menyuarakan pendapat mereka alih-alih membungkam mereka dengan penangkapan dan vonis penjara yang lama," kata Phil Robertson.

Reporters Without Borders atau Reporters sans frontières (RSF) mengatakan pengadilan ini murni bermotif politik untuk mengintimidasi warga Vietnam yang ingin untuk mendapatkan informasi kredibel dan independen.

"Ukuran vonis yang dijatuhkan kepada ketiga jurnalis IJAVN ini sangat mengejutkan," kata Daniel Bastard, ketua RSF Asia-Pasifik.

Vietnam sedikit demi sedikit terbuka terhadap informasi seiring reformasi perubahaan sosial dan ekonomi. Namun, Partai Komunis Vietnam yang berkuasa mempertahankan sensor media yang ketat dan hanya menerima sedikit kritik.

Partai Komunis Vietnam, di bawah kepemimpinan Nguyen Phu Trong yang berusia 76 tahun, telah meningkatkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat menjelang kongres lima tahunannya yang akan diadakan akhir bulan ini.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-vietnam-security-trial/vietnam-jails-journalists-for-propaganda-critical-of-state-idUSKBN29A0VI?il=0

https://e.vnexpress.net/news/news/three-jailed-in-hcmc-for-opposing-government-4216602.html

https://rsf.org/en/news/vietnam-three-ijavn-journalists-given-total-37-years-prison

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

3 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

4 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AJI periode 2024-2027. Istimewa
Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.


Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

4 hari lalu

Jurnalis Al Jazeera reporter Shireen Abu Akleh. REUTERS
Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.


KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

5 hari lalu

ABK Vietnam menunjukan kapal ikan berukuran kecil yang menjadi sasaran penangkapan di perairan Laut Natuna Utana, Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.


KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

6 hari lalu

Anak buah kapal (ABK) kapal asing diamankan Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

8 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

9 hari lalu

Nha Trang tumbuh menjadi destinasi wisata bahari yang diramaikan dengan berbagai festival dan akomodasi yang lengkap. TEMPO/Vietnam National Administration of Tourism
Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.


Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

11 hari lalu

Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Jauhari saat memberikan keterangan  keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih bening lobster alias benur senilai Rp 11,8 miliar ke Singapura oleh dua penumpang pesawat, Senin 9 Oktober 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.


Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

11 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.