TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perawat, 54 tahun, di California dinyatakan positif Covid-19 seminggu setelah menerima suntik vaksin virus corona buatan Pfizer Inc. Situs pemberitaan ABC News mewartakan perawat itu diketahui bernama Matthew W. yang bekerja di rumah sakit lokal.
Dalam unggahannya di Facebook pada 18 Desember 2020, Matthew menceritakan dia mendapat suntik vaksin virus corona buatan Pfizer. Lengan yang disuntik vaksin itu terasa nyeri seharian, namun tidak ada efek samping lain.
Sejumlah vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech Ltd yang dipamerkan dalam acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2020 di Beijing, Cina, 5 September 2020. Puluhan pengunjung berkerumun di stand yang memamerkan vaksin Sinovac-Sinopharm. REUTERS/Tingshu Wang
Sekitar enam hari kemudian atau persisnya pada malam Natal, Matthew mulai merasa tak enak badan sepulang kerja di unit penanganan Covid-19. Ketika itu, dia mulai demam menggigil, disusul dengan nyeri otot dan kelelahan.
Dia lalu mendatangi sebuah tempat semacam drive-thru, di mana orang bisa melakukan tes virus corona tanpa harus turun dari mobil. Secara mengejutkan, sehari setelah perayaan Natal dia mendapat kabar bahwa hasil tes memperlihatkan dia positif Covid-19
Christian Ramers, ahli bidang penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga di San Diego, mengatakan kejadian semacam ini sungguh diluar perkiraan.
“Kami tahu dari uji coba klinis vaksin, dibutuhkan waktu sekitar 10 – 14 hari bagi tubuh untuk mengembangkan perlindungan diri dari vaksin,” kata Ramers.
Rames memperkirakan pada suntikan dosis pertama, seseorang diberikan sekitar 50 persen (perlindungan) dan orang tersebut membutuhkan suntikan dosis kedua agar tubuh bisa mendapat 95 persen (perlindungan).
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa-vaccine/california-nurse-tests-positive-over-a-week-after-receiving-pfizer-covid-19-vaccine-abc-idUSKBN2940QL