TEMPO.CO, - Peretas yang diyakini bekerja untuk Rusia diduga telah memantau lalu lintas email internal di Departemen Keuangan AS dan Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional (NTIA) Departemen Perdagangan, menurut sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada kantor berita Reuters.
Peretas dilaporkan membobol perangkat lunak perkantoran NTIA, Microsoft Office 365. Email staf di agensi tersebut dipantau oleh peretas selama berbulan-bulan, kata sumber. Seorang sumber lain mengatakan peretas itu sangat pintar dan mampu mengelabui kontrol otentikasi platform Microsoft
Menurut empat sumber yabg mendapat pengarahan, peristiwa ini membuat intelijen AS khawatir jika peretas telah masuk ke lembaga pemerintah lainnya. Namun tidak disebutkan lembaga mana saja.
Tiga orang yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan Rusia saat ini diyakini berada di balik peretasan ini.
Sementara dua sumber mengatakan insiden ini berkaitan dengan pengungkapan sejumlah kasus peretasan yang dilakukan oleh FireEye, perusahaan keamanan siber besar AS yang memiliki kontrak dengan pemerintah dan komersial.
"Pemerintah Amerika Serikat mengetahui laporan ini dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin terkait dengan situasi ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Ullyot dikutip dari Aljazeera, Senin, 14 Desember 2020.
Imbas peretasan ini, kata seorang sumber, Dewan Keamanan Nasional dikabarkan mengadakan pertemuan di Gedung Putih pada Sabtu pekan lalu.
Departemen Perdagangan AS telah mengonfirmasi adanya peretasan. "Kami telah meminta Cybersecurity and Infrastructure Security Agency dan FBI untuk menyelidiki, dan kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk saat ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan pers.
Peretasan disebut memberi tantangan besar bagi pemerintahan presiden terpilih AS, Joe Biden. Pasalnya penyelidikan terkait peretasan di dunia maya yang skala besar membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
"Ini adalah kampanye spionase dunia maya besar-besaran yang menargetkan pemerintah AS dan kepentingannya," kata sumber.
Seorang juru bicara Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar. Begitu pula juru bicara Departemen Keuangan. Hal senada dilakukan pula oleh FBI dan Badan Keamanan Nasional AS .
ALJAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/12/13/foreign-govt-hackers-monitoring-us-treasury-department-report