TEMPO.CO, Jakarta - Pramugari Cina disarankan mengenakan popok agar awak kabin tidak perlu menggunakan toilet yang berisiko menularkan virus corona.
Imbauan ini merupakan bagian dari edaran dokumen berjudul "Panduan Teknis Pencegahan dan Pengendalian Epidemi untuk Maskapai, Edisi Keenam," yang berisi saran tentang praktik kebersihan terbaik yang harus dilakukan di pesawat dan di bandara.
Dokumen panduan baru ini dirlisi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CAAC) pada 25 November, menurut CNN, 11 Desember 2020.
Tapi salah satu saran dalam panduan itu bahwa kru pesawat seperti pramugari diimbau memakai popok sekali pakai sehingga mereka tidak perlu ke toilet.
Sebuah bagian tentang APD menyarankan awak kabin dalam penerbangan menuju dan dari negara berisiko tinggi untuk mengenakan "masker medis, sarung tangan medis sekali pakai lapis ganda, kacamata, topi sekali pakai, pakaian pelindung sekali pakai, dan penutup sepatu sekali pakai".
"Direkomendasikan agar awak kabin memakai popok sekali pakai dan menghindari penggunaan toilet kecuali keadaan khusus untuk menghindari risiko infeksi," bunyi kalimat selanjutnya.
Seorang perempuan yang mengenakan masker berjalan di Bandara Internasional Beijing Daxing, saat negara itu dilanda wabah virus Corona atau COVID-19, di Beijing, Cina 20 Februari 2020. [REUTERS / Tingshu Wang]
Meskipun imbauan semacam itu mungkin tampak dramatis, tetapi bukan rahasia lagi bahwa toilet bisa menjadi tempat paling kuman di pesawat terbang. Pada bulan Agustus, seorang perempuan yang bepergian dari Italia ke Korea Selatan tertular virus corona selama perjalanannya, dan akses ke kamar mandi, satu-satunya tempat di mana dia tidak memakai masker N95, disebut sebagai kemungkinan sumber infeksinya.
Para ilmuwan percaya virus corona dapat menyebar melalui pipa ledeng, setelah tiga keluarga yang tinggal di gedung tinggi di Cina dinyatakan positif terkena virus meskipun tidak pernah bersentuhan satu sama lain dan tinggal terpisah 12 lantai, menurut sebuah laporan pada bulan September, menurut Daily Mail.
Di Inggris, para ilmuwan yang menasihati Pemerintah memperingatkan pada bulan Agustus bahwa toilet umum dapat menjadi penuh sesak dan kemungkinan besar menyimpan virus di banyak permukaan yang dingin.
Penularan virus melalui feses dan urin juga merupakan risiko, kata tim tersebut, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hal ini.
Panduan teknis baru penerbangan Cina ini berlaku untuk penerbangan yang berangkat dari tempat-tempat dengan tingkat infeksi lebih dari 500 orang per juta, menurut dokumen resmi tersebut.
Ini berarti penerbangan menuju Cina dari Amerika Serikat, Swedia, Lithuania, Hungaria, Serbia, Slovenia, Kroasia dan Georgia, termasuk dalam kategori pada saat penulisan, menurut data dari Universitas John Hopkins.
Awak kru maskapai Cina telah diperintahkan untuk mengikuti saran tersebut setidaknya sejak Maret ketika CAAC merilis edisi ketiga pedoman untuk menangani wabah virus corona yang terus berkembang.
Sumber:
https://edition.cnn.com/travel/article/china-civil-aviation-administration-coronavirus-guidance-intl-hnk/index.html
https://www.dailymail.co.uk/news/article-9039881/Coronavirus-China-Flight-attendants-advised-wear-nappies-avoid-catching-COVID-19-toilet.html