TEMPO.CO, Jakarta - Cina mulai memberlakukan langkah ketat untuk memeriksa makanan beku impor yang diyakini memicu penyebaran Covid-19 di dalam negeri.
WHO mengatakan risiko penularan Covid-19 dari makanan beku rendah, tetapi Cina telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus pada kemasan produk mulai dari daging babi Jerman hingga udang Ekuador, yang memicu larangan impor.
Cina, yang telah menggunakan langkah-langkah drastis untuk mengendalikan penyebaran virus corona baru, minggu ini memperketat pembatasan yang membutuhkan pengujian dan desinfeksi produk makanan impor, menyusul sampel positif yang terdeteksi pada daging sapi, babi, dan makanan laut.
Sejauh ini Cina telah menangguhkan impor 99 pemasok dari 20 negara, kata Komisi Kesehatan Nasional, pada Kamis, dikutip dari Reuters, 15 November 2020.
Pemerintah Cina berpendapat bahwa tindakan seperti itu diperlukan untuk mencegah impor virus, yang sebagian besar telah dikendalikan di dalam negeri. Pasar makanan laut di pusat Kota Wuhan secara luas diyakini sebagai asal muasal pandemi yang muncul akhir tahun lalu dan kini telah menewaskan lebih dari 1,25 juta orang.
Pedoman untuk distributor makanan beku Cina yang baru, menyerukan agar distributor menolak produk apa pun yang dicurigai terpapar virus corona.
Aturan tersebut mewajibkan disinfeksi rutin, termasuk kemasan bagian dalam dan luar, serta pengujian menyeluruh atas barang impor. Eksportir yang produknya dites positif akan dilarang selama seminggu, diperpanjang menjadi satu bulan untuk pelanggar tiga kali.
"Jika terkontaminasi mereka mengembalikan seluruh kemasan makanan. Itu hak mereka, tapi menurut saya itu tidak terlalu penting. Proses dekontaminasi sudah cukup," kata Jin Dong-Yan, seorang profesor virologi di Universitas Hong Kong.
Pusat impor termasuk Beijing dan Guangzhou telah mendesak perusahaan untuk menghentikan impor dari negara-negara yang sangat terpengaruh oleh wabah virus corona.
Tindakan keras tersebut telah menyebabkan pergolakan di beberapa bagian jaringan logistik rantai makanan beku Cina, dan memicu keluhan di antara para diplomat di Beijing bahwa upaya tersebut didorong secara politis, di mana para kritikus mengatakan tindakan itu terlampau mahal dan tidak perlu.
Seorang diplomat di Beijing yang tidak ingin disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut mengatakan bahwa mereka yakin kampanye Cina bersifat politis.
"Di Cina, otoritas telah berhasil mengendalikannya tetapi otoritas kesehatan asing belum, dan itu menunjukkan masalah dalam pemerintahan di luar negeri," kata diplomat itu.
Tes positif dari makanan laut dan produk daging telah memicu ketakutan publik tentang makanan impor.
Pada bulan Juni, salmon impor menghilang dari rak-rak toko dan restoran selama berbulan-bulan menyusul laporan media bahwa virus corona terdeteksi pada talenan di pasar grosir Beijing.
Pekan lalu, fasilitas penyimpanan makanan beku di kota pelabuhan utara Tianjin ditutup ketika seorang pekerja makanan beku berusia 38 tahun yang dites positif terkena virus dikaitkan dengan pengiriman 28,1 ton daging babi beku Jerman.
"Kami tidak dapat mengimpor makanan laut karena gudang kami belum menyelesaikan pekerjaan perbaikan," kata seorang importir di provinsi Henan yang mengelola logistik untuk makanan laut dan buah impor.
"Ini dimulai pada bulan Oktober dan sudah lebih dari sebulan sekarang dan saya tidak berharap itu akan selesai pada akhir tahun," kata importir, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Sementara para ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan infeksi dari makanan beku rendah, pihak berwenang China mengatakan dua pekerja dermaga di Qingdao tertular virus corona bulan lalu dari kemasan ikan cod beku, pernyataan yang masih diragukan oleh beberapa ahli.
Di luar Cina, makanan beku jarang dikaitkan dalam upaya pelacakan virus corona. Pada bulan Agustus, seorang pekerja penyimpanan makanan beku Selandia Baru dinyatakan positif Covid-19, tetapi otoritas kesehatan Selandia Baru mengesampingkan pemicunya berasal dari makanan beku.
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa tes pada makanan dan kemasan makanan beku juga mendeteksi fragmen virus yang mati, yang berarti bahwa hasil positif tidak menunjukkan penyakit Covid-19 dapat bertahan dan dapat menginfeksi manusia.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-frozenfood/chinas-sweeping-covid-controls-put-frozen-food-importers-on-ice-idUSKBN27T0YK?il=0