TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan masih dalam tahap eksperimen, memiliki tingkat kemanjuran 86 persen. Hal itu diungkap oleh Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab pada Rabu, 9 Desember 2020, berdasarkan analisis uji coba klinis sementara tahap akhir.
Uni Emirat Arab dan Sinopharm sama-sama belum merilis data resmi dari studi penting yang mereka lakukan tersebut. Laporan positif itu muncul setelah vaksin buatan negara-negara barat juga memperlihatkan hasil yang optimis, seperti vaksin buatan Pfizer Inc, Moderna, AstraZeneca Plc dan Sputnik V dari Russia.
Seorang petugas melakukan uji coba virus Corona oleh seorang pengendara mobil secara drive-thru di pusat penyaringan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 30 Maret 2020. Fasilitas itu dapat melayani 600 orang per-hari. REUTERS/Ahmed Jadallah
Sebelumnya pada Juli 2020, Uni Emirat Arab memulai fase ketiga uji coba klinis dari vaksin buatan Sinopharm, yang dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Product, yakni sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG). Lalu pada September 2020, diberikan persetujuan untuk disuntikkan pada kelompok tertentu. Langkah Uni Emirat Arab itu adalah pertama kalinya sebuah vaksin yang dikembangkan di Cina di uji cobakan secara internasional.
“Hasil analisis memperlihatkan 99 persen tingkat seroconversion penawar anti-bodi dan 100 persen efektifitas dalam mencegah kasus penyakit tingkat sedang dan berat. Hasil analisis tidak memperlihatkan adanya keamanan yang mengkhawatirkan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.
Disebutkan pula vaksin ini sudah didaftarkan, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ada 31 ribu relawan dari 125 warga negara yang berpartisipasi dalam uji coba yang dilakukan Uni Emirat Arab ini.
Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab tidak menyebutkan efek samping yang teridentifikasi, berapa banyak partisipan yang menjadi sakit atau berapa banyak relawan yang diberikan vaksin ini atau placebo. CNBG juga tidak mau berkomentar atas penilaian Uni Emirat Arab ini.
Data memperlihatkan vaksin virus corona buatan Sinopharm membutuhkan dua dosis untuk lulus uji. Uji coba Uni Emirat Arab ini dilakukan bermitra dengan CNBG, perusahaan kecerdasan buatan Group 42 dan Kementerian Kesehatan Abu Dhabi.
Vaksin virus corona buatan Sinopharm dan G42 rencananya akan diuji cobakan juga ke Mesir, Yordania dan Bahrain.
Ibu Kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, pada pekan ini mengatakan sedang mencari relawan untuk ikut dalam uji coba klinis vaksin virus corona buata Rusia, yang dikenal dengan nama Sputnik V. Uni Emirat Arab memiliki populasi 9 juta jiwa dan mencatatkan ada 178.837 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 596 pasien berakhir dengan kematian.