TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pesawat terbang Airbus pada November 2020 ini hanya mengirimkan 64 unit pesawat terbang. Dengan begitu, total sepanjang 2020, Airbus cuma mengirimkan 477 unit burung besi atau turun 34 persen dibanding 2019.
Airbus pada Senin, 7 Desember 2020 mengatakan penurunan itu terjadi karena anjloknya permintaan pesawat terbang gara-gara Covid-19. Diantara pesawat yang dikirimkan itu adalah tujuh pesawat berbadan besar A350 dan 56 unit pesawat satu lorong. Ada pula pengiriman 54 unit pesawat A320neo yang berbadan ramping.
Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Pengiriman pesawat-pesawat itu sangat diawasi oleh investor karena mereka amat membutuhkan uang tunai selama krisis akibat wabah virus corona ini. Airbus awalnya akan mengirimkan total lebih dari 550 uni pesawat pada 2020 ini, setelah dilakukan perhitungan pada November lalu.
Sebanyak 72 unit pesawat yang seharusnya dikirimkan pada Oktober 2020, dikirimkan pada November. Pengiriman pesawat pada Oktober 2020 turun 17 persen dibanding periode yang sama 2019.
Sementara itu pesaing Airbus, yakni Boeing pada Jumat, 4 Desember 2020 mengatakan tidak mengirimkan satu pun pesawat tipe 787 pada November 2020. Kondisi ini telah mendorong Boeing untuk menurunkan produksi menjadi hanya lima pesawat yang dibuat dalam sebulan. Pesawat Boeing 787 adalah satu dari dua model yang bersaing dengan Airbus A350, yang diproduksi dengan kecepatan rata-rata 4,5 per bulan.