TEMPO.CO, Jakarta - Tiga sumber intelijen mengatakan Israel berada di balik pembunuham ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada Jumat kemarin.
Seorang pejabat Amerika dan dua pejabat intelijen, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada New York Times bahwa Fakhrizadeh adalah figur penting dalam program nuklir Iran, dikutip dari Times of Israel, 28 November 2020.
Namun, laporan New York Times tidak mengungkapkan apakah Amerika Serikat mengetahui serangan tersebut meskipun Israel dan AS bekerja erat dalam setiap aksi terhadap Iran.
Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan Israel kemungkinan besar terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran terkemuka Mohsen Fakhrizadeh pada hari Jumat, meskipun dia tidak memberikan bukti, dikutip dari Reuters, 28 November 2020.
"Tindakan pengecut ini, dengan indikasi serius dari peran Israel, menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," cuit Mohammad Javad Zarif di Twitter.
"Iran menyerukan kepada komunitas internasional, dan terutama Uni Eropa, untuk mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan & mengutuk tindakan teror negara ini," lanjut Zarif.
Lokasi pembunuhan terhadap ilmuwan ternama yang menjadi otak di balik program nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, di pinggiran ibu kota Teheran, Iran, 27 November 2020.[WANA via REUTERS]
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengomentari laporan serangan itu, kata seorang pejabat dari kantor Netanyahu. Pentagon juga menolak berkomentar. CIA juga enggan berkomentar.
Menurut laporan Times of Israel, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Israel Kan pada hari Jumat bahwa tanpa Fakhrizadeh akan sangat sulit bagi Iran untuk memajukan program senjata nuklirnya.
Iran tidak pernah mengaku memiliki program senjata nuklir, meski Israel dan negara-negara Barat menepis bantahan tersebut. Meskipun Iran seolah-olah membekukan semua pengembangan nuklir sebagai bagian dari kesepakatan 2015 dengan kekuatan dunia, Israel mengatakan Fakhrizadeh diam-diam terus bekerja pada pengembangan senjata dan akan menjadi tokoh kunci dalam setiap upaya Iran untuk mengembangkan bom nuklir.
Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini berusia 59 tahun, telah dianggap sebagai kekuatan pendorong di balik program senjata nuklir Iran selama dua dekade, dan terus bekerja setelah bagian utama dari program itu dibubarkan pada awal 2000-an, menurut penilaian intelijen Amerika dan dokumen nuklir Iran yang dicuri oleh Israel.
Orang-orang bersenjata menunggu di sepanjang jalan dan menyerang Fakhrizadeh saat mobilnya melewati kota pedesaan Absard, di wilayah Damavand, menurut media resmi Iran dan televisi pemerintah. Laporan media pemerintah Iran mengatakan bahwa Fakhrizadeh terluka parah dalam serangan itu, dan dokter berusaha menyelamatkannya di rumah sakit tetapi gagal.
Pejabat Iran, yang telah lama menyatakan bahwa program nuklir mereka hanya untuk tujuan damai, bukan untuk senjata, menyebut serangan terhadap Mohsen Fakhrizadeh sebagai tindakan teror dan berjanji akan membalas dendam.
Sumber:
https://www.timesofisrael.com/israel-behind-hit-on-architect-of-iranian-nuclear-weapons-program-ny-times/
https://uk.reuters.com/article/uk-iran-nuclear-scientist-israel-zarif/irans-zarif-says-israel-likely-to-be-involved-in-killing-of-iranian-scientist-idUKKBN2871ZG
https://www.nytimes.com/2020/11/27/world/middleeast/iran-nuclear-scientist-assassinated-mohsen-fakhrizadeh.html