TEMPO Interaktif, Dhaka: Otoritas Bangladesh hari Jumat meminta warganya tidak membeli delapan merek susu bubuk dan formula bayi setelah sebuah uji laboratorium menemukan kandungan melamin.
Sekretaris Kementerian Perdagangan Golam Mostakim mengatakan laboratorium Universitas Dhaka telah menemukan bahan kimia industri di berbagai merek, termasuk Dano, dari perusahaan Denmark Arla Food dan Nido Fortified Instant Formula, yang dibuat oleh Nestle.
Baca Juga:
Tiga dari merek-merek itu diimpor dari Cina, sementara sisanya diimpor dari Denmark, Australia dan Selandia Baru.
Susu bubuk terkontaminasi melamin telah menyebabkan kematian empat anak dan 53 ribu lainnya jatuh sakit di Cina.
"Kami telah meminta masyarakat untuk tidak membeli delapan merek sampai pemberitahuan selanjutnya. Ini masalah kesehatan publik yang besar dan kami akan bertemu kembali pada hari Minggu untuk mengambil tindakan lebih lanjut," kata Mostakim.
Dia mengatakan tes oleh dua laboratorium lainnya di negara itu, termasuk dari Lembaga Pengujian Standar milik pemerintah Bangladesh, tidak menemukan bekas melamin di tujuh dari delapan merek.
Baik Nestle dan Arla telah menentang hasil uji lab Universitas Dhaka itu, dengan mengatakan bahwa tes laboratorium di Jerman dan Singapura tidak menemukan kandungan melamin dalam produk susunya.
Makanan dan minuman buatan Cina semakin banyak yang ditarik dari toko-toko di seluruh dunia sejak skandal susu tercemar pertama kali terbuka beberapa minggu lalu.
Melamin, yang biasanya digunakan dalam pembuatan plastik dan pupuk, diyakini telah ditambahkan ke susu untuk memberikan tampilan kandungan protein yang lebih tinggi.
Bulan lalu Bangladesh melarang impor semua produk yang mengandung susu bubuk Cina.
AFP/Erwin