Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Punya Sejarah Dengan Presiden yang Belum Mau Menyelamatinya

image-gnews
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kepala negara memilih untuk tidak dulu menyelamati Joe Biden atas kemenangannya di Pemilu AS 2020. Beberapa di antaranya adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping, dan juga Presiden Brasil Bolsonaro. Lewat juru bicara pemerintahan masing-masing, mereka mengklaim bahwa tidak adanya ucapan selamat karena hasil Pemilu AS digugat oleh Donald Trump.

Apabila menilik ke belakang, kepala-kepala negara tersebut memiliki catatan buruk dengan Joe Biden. Presiden Amerika Terpilih itu kerap mengkritik kebijakan mereka. Dalam berbagai kesempatan, mereka pun juga membalas kritik Joe Biden. Tidak tertutup kemungkinan keengganan mereka didasari sejarah yang dimiliki dengan Joe Biden dan antisipasi mereka atas hubungan dengan Amerika ke depannya.

Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, misalnya, sempat disebut Joe Biden sebagai ancaman terbesar ke Amerika. Bukan Cina, bukan Korea Utara, tetapi Rusia. Adapun Joe Biden mendetilkan bahwa ancaman dari Rusia adalah dalam hal keamanan.

Pernyataan Joe Biden itu bukan tanpa alasan. Berbagai lembaga intelijen dan keamanan siber menyatakan Rusia terlibat dalam berbagai upaya intervensi pemilu di banyak negara. Amerika adalah salah satunya menurut lembaga intelijen Amerika, tepatnya pada Pemilu AS 2016 yang dimenangkan Donald Trump. Praktiknya, mulai dari meretas akun-akun sensitif hingga menyebar disinformasi.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 11 Desember 2018. Alexei Navalny saat itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk. Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia. REUTERS/Maxim Shemetov

Di kesempatan berbeda, Joe Biden juga mengkritik kepemimpinan Vladimir Putin soal kasus Alexei Navalny. Alexei Navalny, sebagaimana diketahui, adalah oposisi Kremlin yang nyaris tewas karena diracun dengan Novichok, senjata kimia andalan KGB. Menurut Joe Biden, upaya pembunuhan tersebut adalah bukti nyata bahwa Pemerintah Rusia, di bawah Vladimir Putin, tidak akan segan untuk melenyapkan musuh politiknya.

"Sekali lagi Kremlin menggunakan senjata favoritnya, sebuah agen dari kelas kimia Novichok, upaya untuk menyingkirkan lawan politik," ujar Joe Biden, dikutip dari Business Insider, pada September lalu.

Rusia tentu membantah semua tuduhan Joe Biden soal Rusia sebagai ancaman keamanan. Soal Alexei Navalny, Jubir Kremlin Dmitry Peskov sudah berulang-ulang mengatakan pemerintah tidak terlibat dan siap terlibat di investigasinya. Peskov berkata pada Oktober lalu bahwa tuduhan-tuduhan Joe Biden bisa mengamplifikasi kebencian tak berdasar terhadap Rusia.

Apabila kepeimpinan Vladimir Putin di Rusia dianggap sebagai ancaman keamanan oleh Joe Biden, Xi Jinping di Cina dianggap sebagai kompetitor. Dalam sebuah wawancara di CBS pada akhir Oktober, Joe Biden menyebut Cina sebagai kompetitor terberat Amerika. Dan, kompetisi itu, kata Biden, bisa berubah menjadi persaingan kekuatan tergantung bagaimana Amerika dan Cina berhubungan ke depannya.

"Menurut saya ancaman terbesar Amerika dalam keamanan dan aliansi adalah Rusia. Kedua, menurut saya, Cina lah komeptitor terbesar Amerika," ujar Joe Biden, dikutip dari CBS, di akhir Oktober.

Pernyataan Joe Biden tersebut tergolong unik. Sebelum mengeluarkan statemen tersebut, Joe Biden beberapa kali mengkritik pemerintahan Xi Jinping di Cina dalam berbagai hal. Salah satunya adalah soal hak asasi manusia. Joe Biden mengutuk kebijakan Cina soal kamp konsentrasi Uighur yang berada di Xinjiang. Menurutnya, apa yang terjadi di Xinjiang sungguh tidak manusiawi dan sulit dijelaskan.

Demonstran anti-pemerintah berlarian saat melakukan aksi unjuk rasa di Hong Kong, 24 Mei 2020. REUTERS/Tyrone Siu

Joe Biden juga pernah mengkritik Cina soal pengesahan UU Keamanan Nasional di Hong Kong. Regulasi itu, seperti diberitakan beberapa kali, diklaim bertujuan untuk mengatur hal-hal yang berpotensi mengancam kedaulatan Hong Kong mulai dari pengkhianatan, intervensi asing, hingga kudeta. Realitanya, regulasi itu lebih sering dipakai untuk menangkap aktivis-aktivis yang berseberangan dengan pemerintah.

Joe Biden menyebut regulasi yang disetujui Parlemen Cina itu mengekang kebebasan berpendapat dan demokrasi di Hong Kong. Juli lalu, ia berjanji akan memberikan sanksi ekonomi kepada Cina apabila tidak mengamandemen regulasi tersebut.

"Regulasi Keamanan Nasional Hong Kong dari Beijing - yang dibuat diam-diam dan disetujui dengan cepat - menjadi pukulan telak ke kemerdekaan dan otonomi Hong Kong," ujar Joe Biden, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti Rusia, Cina juga membantah semua tuduhan Joe Biden. ketika Joe Biden menang, mereka memilih hati-hati berkomentar. Pemerintah Cina bahkan mencoba menghindari pertanyaan-pertanyaan soal Joe Biden. Terakhir kali berkomentar, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan mereka baru akan berkomentar jika hasil Pemilu AS sudah sah.

"Kami tahu bahwa Joe Biden sudah mendeklarasikan dirinya sebagai pemenang Pemilu AS. Tapi, kami juga paham bahwa hasil Pemilu AS akan ditentukan oleh prosedur dan hukum yang berlaku di amerika," ujar Wenbin.

Apabila Rusia dikritik soal keamanan dan Cina soal hak asasi manusia, Brasil di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro kena semprit Joe Biden dalam hal lingkungan hidup. Joe Biden berkali-kali mempermasalahkan deforestasi di Amazon dan betapa ringannya penangaan oleh administrasi Bolsonaro. Joe Biden menyebut Brasil membutuhkan US$20 miliar (Rp290 triliun) untuk bisa menghentikan deforestasi itu.

Petugas pemadam kebakaran, Brazilian Institute for the Environment and Renewable Natural Resources (IBAMA) berupaya memadamkan api dalam kebakaran hutam Amazon di Apui, Negara Bagian Amazonas, Brasil, 11 Agustus 2020 REUTERS/Ueslei Marcelino

Administrasi Bolsonaro membalas keras. Mereka menyebut kritik Joe Biden sebagai serangan pengecut terhadap integritas dan perekonomian Brasil. Bolsonaro bahkan menyebut klaim Joe Biden bisa merusak hubungan baik Amerika - Brasil, tanpa membayangkan kalau Joe Biden pada akhirnya jadi Presiden Amerika ke-46.

"Sayang sekali Joe Biden, saya sekali...Sebagai kepala negara yang telah membuat hubungan Brasil - Amerika lebih dekat, setelah beberapa tahun berkonflik, sangat sulit memahami deklarasi yang menghancurkan itu," ujar Bolsonaro.

Sekarang, Bolsonaro bungkam begitu Joe Biden memenangi Pemilu AS. Menurut seorang sumber di Pemerintahan Brasil, Bolsonaro ingin menunggu hingga proses gugatan hukum terhadap hasil Pemilu AS usai. Sementara itu, media-media Brasil, yang dimusuhi Bolsonaro, mengatakan bahwa Bolsonaro harus belajar dari kekalahan Donald Trump.

Pengamat politik dan Dirjen dari Royal United Services Institute, Karin Von Hippel, menyebut diamnya para presiden-presiden itu adalah pertanda mereka mengantisipasi kepemimpinan Joe Biden. Joe Biden bisa mengubah peta perpolitikan global, termasuk kerjasama dengan berbagai negara yang sebelumnya adem ayem dengan Donald Trump. Di sisi lain, ada kekhawatiran kemenangan Joe Biden akan menjadi simbol perlawanan terhadap pemimpin-pemimpin populis.

"Salah satu alasan kenapa itu mungkin terjadi karena pemimpin-pemimpin populis seperti Bolsonaro, yang mencoba membantah pandemi COVID-19, sesungguhnya tak begitu peduli dengan nasib rakyatnya," ujar Von Hippel.

ISTMAN MP

https://edition.cnn.com/2020/11/09/world/biden-win-russia-china-silence-intl/index.html

https://www.reuters.com/article/us-hongkong-protests-usa-election-idUSKBN2426ZR

https://edition.cnn.com/2020/07/21/politics/joe-biden-russia-foreign-interference/index.html

https://www.businessinsider.com/biden-condemns-russian-state-for-poisoning-of-alexey-navalny-2020-9?r=US&IR=T

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

4 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

5 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

7 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

8 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

14 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

17 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC