TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan Joe Biden di Pemilu AS sekaligus menjadi capaian bersejarah untuk mitranya, Kamala Harris. Kemenangan tersebut mengantarnya sebagai perempuan pertama yang menjadi Wakil Presien Amerika.
Tidak berhenti di situ, kemenangan tersebut juga membuat Kamala Harris sebagai keturunan Afrika dan Asia pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika. Tak mengherankan, ketika Joe Biden dinyatakan memenangi Pemilu AS, Kamal Harris sampai terisak.
"Kita berhasil, kita berhasil Joe. Kamu akan menjadi Presiden Amerika selanjutnya," ujar Kamala Harris dalam video yang ia unggah via Twitter, Ahad, 8 November 2020.
We did it, @JoeBiden. pic.twitter.com/oCgeylsjB4
— Kamala Harris (@KamalaHarris) November 7, 2020
Kamala Harris, dalam berbagai kesempatan, mengatakan bahwa pencapaiannya saat ini bukanlah hasil jerih payahnya sendiri. Ia berkata, dirinya berhasil memiliki karir di politik hingga menjadi mitra Presiden Amerika Terpilih Joe Biden adalah berkat upaya generasi-generasi sebelumnya juga.
Menurut Kamala Harris, jika tidak ada figur-figur perempuan pendobrak seperti Constance Baker Motley, Fannie Lou Hamer, dan Shirley Chisholm, mungkin dirinya tidak akan memiliki karir di politik. Oleh karenanya, ia ogah dikatakan berjuang sendiri.
Adapun perjalanan Kamala Harris ke kursi Wakil Presiden AS bisa ditarik jauh sejak dirinya mengenyam pendidikan hukum di Howard University. Howard University sendiri dikenal sebagai kampus mahasiswa keturunan Afrika di Amerika.
Di sana, Harris belajar banyak soal hukum dan politik. Ia pun bergabung dengan persaudaraaan Alpha Kappa Alpha yang memang terkenal akan aktivismenya dan pandangan politiknya di Amerika.
Lulus dari Howard, Kamala Harris tidak sedikitpun melenceng dari misinya berkarir di politik. Ia bergabung dengan kantor Kejaksaan Alameda, menjadi asisten Pengacara Distrik. Dari situ, karir politiknya mulai dibangun.
Hasilnya mulai terasa di tahun 2003, Kamala Harris menjadi Pengacara Distrik San Fransisco. Dia menjadi perempuan kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut. Di tahun 2010, dia menjadi Jaksa Agung Negara Bagian California, lagi-lagi perempuan kulit hitam pertama di posisi itu.
Enam tahun kemudian, kembali dengan prestasi serupa, ia menjadi perempuan kulit hitam kedua di Amerika yang terpilih sebagai senator. Capaian-capaian itu, belakangan, menjadi pertimbangan Joe Biden untuk mencari mitranya di Gedung Putih. Joe Biden menginginkan wakil perempuan, dari kalangan minoritas, dan juga gesit untuk mengimbangi dirinya yang tua. Harris dirasa memenuhi semuanya.
Ibu dari Kamala Harris sempat berkata kepadanya, "Kamala, mungkin kamu akan menjadi yang pertama, tetapi jangan sampai kamu yang terakhir."
ISTMAN MP | CNN