TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menggelar sesi rapat Majelis Rakyat Tertinggi untuk mengadopsi undang-undang larangan merokok bersama dengan revisi undang-undang tentang perusahaan, menurut laporan media Korut pada Kamis.
Pertemuan langka ini memunculkan pertanyaan apakah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang dikenal sebagai perokok berat akan menghentikan kebiasaan merokoknya setelah undang-undang ini diberlakukan.
Dikutip dari Yonhap, 6 November 2020, rapat pleno Presidium Majelis Rakyat Tertinggi (SPA), yang diadakan pada hari Rabu, mengadopsi Undang-undang Larangan Tembakau serta Merevisi dan Melengkapi Undang-Undang tentang Perusahaan, Korean Central News Agency melaporkan.
Choe Ryong-hae, pemimpin nomor 2 Korea Utara dan presiden Presidium SPA memimpin rapat ini.
Undang-undang larangan tembakau menetapkan aturan yang harus diikuti oleh semua lembaga, organisasi, dan warga negara dalam melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat.
"Undang-undang memperketat kontrol hukum dan sosial atas produksi dan penjualan rokok, dan tentang pengaturan merokok seperti yang dipersyaratkan oleh kebijakan larangan tembakau negara," kata KCNA.
Undang-undang Larangan Tembakau juga menetapkan tempat dan unit di mana merokok dilarang, seperti tempat untuk pendidikan politik dan ideologi, tempat umum termasuk teater dan bioskop, dan lembaga untuk merawat dan mengasuh anak, tempat pendidikan, fasilitas medis dan kesehatan umum, pusat komersial, dan sarana angkutan umum.
Undang-undang itu juga memberikan sanksi bagi yang melanggar aturan merokok. Tidak diketahui rincian sanksi apa bagi pelanggar undang-undang larangan merokok ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tertangkap kamera menyalakan rokok di stasiun kereta Nanning, Cina, dalam perjalanan ke Vietnam. [TBS-JNN/Business Insider]
Undang-undang larangan tembakau memberi perhatian pada apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan terlihat merokok di media pemerintah mulai sekarang. Media pemerintah sering memuat foto Kim Jong Un merokok di depan umum, termasuk saat inspeksi lapangan dan perjalanan luar negeri.
Televisi asal Jepang Japan News Network-TBS TV merekam Kim Jong Un merkok selama istirahat dalam perjalanan menuju Vietnam untuk bertemu dengan Donald Trump pada Februari 2019.
Dalam video terlihat Kim menyalakan rokok dan berbicara dengan pejabat Korea Utara di Stasiun Nanning, Cina. Seorang perempuan, yang tampak seperti saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, juga terekam sedang membawa asbak kaca.
Sementara itu, revisi undang-undang perusahaan ditujukan untuk membuat perusahaan hemat tenaga kerja, energi, biaya, dan lahan serta menjadikan karyawan sebagai pekerja patriotik.
Pada Agustus tahun ini media Korea Utara juga melaporkan peluncuran situs web kampanye antirokok di jaringan internet dalam negeri Korut.
Situs ini menyediakan informasi dan saran bagaimana berhenti merokok, menurut Meari, salah satu situs propaganda Korea Utara, yang dilaporkan Yonhap pada Agustus 2020.
Situs ini tidak bisa diakses di luar Korea Utara karena kontrol ketat jaringan internet dalam negerinya yang dikenal Kwangmyongsong. Jaringan internet Korea Utara tidak tersambung dengan internet global untuk mencegah warga Korut mengakses informasi dari luar.
Namun, Meari melaporkan informasi yang diberikan kampanye antirokok dalam situs itu berdasarkan sains.
Korea Utara telah meningkatkan upaya antirokok dalam beberapa tahun terakhir, merevisi undang-undang tahun lalu untuk membatasi impor rokok asing, dan melarang rokok elektronik atau vape.
Sumber:
https://en.yna.co.kr/view/AEN20201105000651325?section=nk/nk