Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Pemilu AS, Ini 3 Isu Penentu Pilihan Warga Amerika

image-gnews
Seorang pria memberikan suaranya dalam Pemilu AS di sebuah kelab malam The Magic Castle Club, Los Angeles, California, AS, 2 November 2020. REUTERS/Mario Anzuoni
Seorang pria memberikan suaranya dalam Pemilu AS di sebuah kelab malam The Magic Castle Club, Los Angeles, California, AS, 2 November 2020. REUTERS/Mario Anzuoni
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga isu menjadi penentu pilihan warga Amerika dalam Pemilu AS hari ini. Mereka adalah masalah Ekonomi, COVID-19 & Layanan Kesehatan, serta Rasisme. Ketiganya secara konsisten muncul di barisan atas berbagai hasil polling Pemilu AS yang beredar, mulai dari survei di Reuters, New York Times, hingga Pew Research Center.

Berikut analisis dari Tempo, melihat dari apa yang sudah dilakukan inkumben Donald Trump dan apa respon dari Joe Biden:

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

1. COVID-19
Tak mengherankan COVID-19 menjadi salah satu pertimbangan utama warga Amerika. Negeri Paman Sam adalah negara yang paling terpukul atas pandemi COVID-19. Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 9,5 juta kasus dan 237 ribu korban meninggal akibat COVID-19. Bagi warga Amerika, penting untuk tahu mereka bisa selamat dari COVID-19.

Donald Trump, sepanjang 2020, disorot perihal caranya menangani pandemi COVID-19. Secara garis besar, penanganannya dianggap berbagai pihak jauh dari sempurna, baik dalam hal respon, koordinasi, maupun komunikasi.

Sebagai contoh, ketika wabah COVID-19 meledak untuk pertama kalinya, butuh beberapa pekan bagi Pemerintah Amerika untuk mengambil tindakan preventif. Contoh lain, ketika Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) menyarankan warga untuk mengenakan masker, Donald Trump malah tidak mengimbau warga untuk mengikuti anjuran tersebut. Donald Trump sendiri hanya sesekali mengenakan masker dan puncaknya ia tertular COVID-19.

Sepanjang pemilu, Joe Biden rutin menyerang Donald Trump soal penanganan COVID-19 olehnya. Menurut Joe Biden, Donald Trump bukannya menyelamatkan warga Amerika, namun malah mengorbankan mereka. Joe Biden, dalam kampanyenya, menjanjikan kebijakan COVID-19 yang lebih responsif, populis, dan juga terjangkau. Hal itu termasuk tes, vaksin, dan juga alat pelindung diri.

"Kampanye ini akan menjadi penentu perbaikan penanganan COVID-19 yang sudah berjalan selama 8-9 bulan," ujar Ashwin Vasan, Asisten Professor dari Columbia University Medical Center, New York, dikutip dari Deutsche Welle.

Walau respon awalnya telat, Donald Trump punya kebijakan yang positif juga soal COVID-19. Ia membuat kebijakan Operation WarpSpeed yang berfokus mengamankan supplai dan obat vaksin COVID-19 untuk warga Amerika.

Sebuah kafe dan salon perawatan hewan peliharaan dibuka kembali di Plano, pinggiran Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS), Jumat, 1 Mei 2020. Kegiatan bisnis kembali dibuka pasca lockdown karena pandemi virus corona. (Xinhua/Tian Dan)

2. Ekonomi
Pandemi COVID-19 tak ayal berdampak pada perekonomian Amerika. Tiga tahun perekonomian Amerika yang baik di tangan Donald Trump runtuh seketika dalam rentang waktu beberapa bulan. Semua bermula ketika bisnis bisnis, terutama usaha kecil menngah, harus mulai ditutup pada April kemarin.

Imbas dari penutupan tersebut, 23 juta orang kehilangan pekerjaan. Hal itu membuat angka pengangguran di Amerika langsung naik signifikan, dari 3,5 persen di awal 2020 menjadi 14,7 persen menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan menjadi sorotan warga Amerika bagaimana presiden selanjutnya membawa Negeri Paman Sam keluar dari keterpurukan ekonomi. Untuk Joe Biden, lebih mudah menyakinkan warga Amerika bahwa ia lebih pas, apalagi dengan kebijakan Build Back Better-nya. Ia tinggal hanya menyalahkan Donald Trump.

"Dalam situasi seperti ini, memang lebih sulit untuk inkumben membela diri karena ia yang bertanggung jawab," ujar Laura Merrifield Wilson.

Adapun fokus Joe Biden dalam hal ekonomi meliputi bantuan stimulus untuk mereka yang kehilangan pekerjaan, bantuan pendaanan untuk bisnis-bisnis yang terpaksa tutup akibat COVID-19, serta industri yang lebih swasembada.

Mural "Black Lives Matter" di sepanjang jalan 5th Avenue di depan Trump Tower yang dibuat Wali Kota New York Bill de Blasio bersama warga pada 9 Juli 2020. REUTERS/Mike Segar

3.Rasisme dan Keamanan
Pembunuhan George Floyd mengangkat isu rasisme ke permukaan. Gerakan Black Lives Matter meluas ke berbagai negara bagian dan memicu berbagai bentrokan antara aparat pemerintah dan pengunjuk rasa. Bahkan, muncul juga gerakan untuk menghancurkan peninggalan-peninggalan bersejarah yang memiliki kaitan dengan perbudakan dan kolonialisme.

Protes-protes yang ada menyatakan bahwa masalah rasisme sudah bersifat sistemik di Amerika. Oleh karenanya, perlu ada perubahan yang fundamental. Beberapa hal yang digaungkan adalah pemangkasan anggaran Kepolisian dan mencegah aparat menggunakan kekerasan dalam menindak terduga tindak pidana.

Donald Trump merespon isu rasisme dengan sudut pandang berbeda. Apa yang ia lihat adalah kerusuhan akibat unjuk rasa anti-rasisme. Alhasil, dia merespon isu rasisme dengan prinsip Law and Order. Ia tidak menjawab adanya rasisme secara sistemik, ia membelokkannya ke keteraturan.

"Dia berusaha memobilisasi pemilihnya, mulai dari mereka yang Republikan ataupun independen yang condong ke kanan. Tema, janji, kebijakan Donald Trumo, semuanya menyasar pendukung konservatif," ujar Laura Merrifield Wilson.

Dalam Debat Pemilu AS pertama, Joe Biden menskakmat Donald Trump terkait hal ini. Ketika isu kelompok ekstrimis putih diangkat Joe Biden, Donald Trump malah meminta mereka untuk siaga. Joe Biden tahu bahwa ia bisa mengamankan dukungan kelompok minoritas dengan menyerang Donald Trump yang konservatif itu.

ISTMAN MP | DEUTSCHE WELLE | REUTERS

https://www.dw.com/en/us-election-top-5-issues/a-55351376

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

19 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

1 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat dari Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, pada Rabu, 24 April 2024, setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum. Foto: Tim Media Prabowo
Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

2 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

4 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.