TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan pemerintahnya akan mengurangi penggunaan bakar batu bara.
Ardern juga bakal mengurangi emisi karbon dari transportasi publik jika publik memilih dirinya dan Partai Buruh pada pemilu 17 Oktober 2020.
Ardern, yang juga pemimpin Partai Buruh, mengatakan pemerintahnya akan memberlakukan undang-undang untuk mencegah pemasangan alat berbahan bakar batu bara.
Dia berencana memasang teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.
Pemerintah juga akan membuat dana senilai US$32,9 juta atau setara Rp485 miliar untuk bantu dewan lokal membeli bus tanpa emisi pada tahun 2025.
“Selama tiga tahun terakhir, kami telah menempatkan landasan untuk memenuhi kewajiban iklim 2050 kami,“ kata Jacinda Ardern seperti dilansir Reuters pada Rabu, 7 Oktober 2020. “Tapi masih banyak yang harus dilakukan.”
Dia mengatakan inisiatif terbaru untuk mengatasi masalah perubahan iklim, dibangun berdasarkan rencana yang dikerjakan selama masa jabatan pertama.
“Selama masa jabatan pertama kami di pemerintahan, perubahan iklim menjadi pusat dari semua kebijakan kerja dan komitmen kami. Ini terkait erat dengan keputusan kami tentang masalah seperti perumahan, pertanian, limbah, energi, dan transportasi,” kata Ardern.
Perubahan iklim adalah isu utama dalam pemilu di Selandia Baru. Menurut serangkaian jajak pendapat, sebagian besar masyarakat berharap Partai Buruh yang dipimpin Jacinda Andern bakal menang.
Selandia Baru merupakan salah satu negara terindah dan alami di dunia, yang memperkenalkan kurikulum perubahan iklim di sekolahnya pada bulan lalu. Parlemen mengesahkan undang-undang nol karbon tahun lalu. Pemerintah memiliki sejumlah langkah lain untuk membatasi dampak perubahan iklim.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-newzealand-election-climatechange/new-zealand-pm-ardern-vows-to-phase-out-coal-fired-boilers-cut-emissions-in-climate-push-idUSKBN26R3SJ