TEMPO.CO, Jakarta - Warga Amerika bergegas memberikan suara untuk memilih Presiden pada pemilu Amerika menjelang waktu pemilihan pada 3 November 2020. Jumlah pemilik suara yang telah menyerahkan suaranya mencapai rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Angka pemungutan suara awal menunjukkan kemungkinan jumlah pemilih yang memberikan suaranya bakal mencapai rekor terkait pertarungan antara Presiden Donald Trump, dari Partai Republik dan penantang dari Partai Demokrat, eks Wakil Presiden Joe Biden.
Dengan empat minggu sebelum hari pemilu Amerika, lebih dari 4 juta orang Amerika telah memberikan suara.
Jumlah ini lebih 50 kali lipat dari 75,000 suara dibandingkan pada 2016 menurut Proyek Pemilu Amerika Serikat, yang mengumpulkan data pemungutan suara awal.
“Pergeseran ini didorong oleh perluasan pemungutan suara awal serta pemungutan suara melalui surat di banyak negara bagian sebagai cara yang aman untuk memberikan suara selama pandemi virus Covid-19 dan keinginan untuk ikut menentukan masa depan politik Trump,“ kata Michael McDonald dari Universitas Florida, yang mengelola proyek itu seperti dilansir Reuters pada Rabu, 7 Oktober 2020.
McDonaldt menambahkan,“Kami belum pernah melihat orang sebanyak ini yang memberikan suara sebelum pemilihan.”
Menurut dia, orang-orang memberikan suara mereka ketika mereka sudah membuat keputusan. “Dan kami tahu banyak orang telah mengambil keputusan sejak lama serta sudah memiliki penilaian tentang Trump,“ kata dia .
Lonjakan awal jumlah suara ini membuat McDonald memprediksi jumlah pemilih pada pemilu Amerika kali ini bakal mencapai rekor sekitar 150 juta. Ini mewakili 65% pemilih yang memenuhi syarat, dan mencapai tingkat tertinggi sejak 1908 silam.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-election-early-vote/more-than-4-million-americans-have-already-voted-suggesting-record-turnout-idUSKBN26R1LR