Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Keturunan Inggris-Italia Berjalan 2,700 kilometer untuk Bertemu Nenek

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Remaja keturunan Inggris-Italia, Romeo Cox, 11 tahun, terlihat sedang menarik tali kekang keledai. Triangle News
Remaja keturunan Inggris-Italia, Romeo Cox, 11 tahun, terlihat sedang menarik tali kekang keledai. Triangle News
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah bernama Romeo Cox, yang berusia 11 tahun, ini menghabiskan 93 hari berjalan kaki sepanjang 2,735 kilometer dari Sisilia, Italia, ke London, Inggris, bersama ayahnya agar bisa memeluk nenek tercinta.

Dilansir dari Dailymail, Cox memulai perjalanannya dari Palermo, Italia, pada 20 Juni 2020 bersama ayahnya, Phil, 46 tahun. Keduanya berjalan melalui Italia, Swiss, dan Prancis.

Dalam perjalanannya yang panjang, ayah dan anak ini menghadapi banyak rintangan. Mulai dari kawanan anjing liar di Roma, menjinakkan keledai liar, bahkan sempat tidur di bawah sarang tawon.

“Kami tersesat beberapa kali. Kami tidur di bawah sarang tawon dan itu bukan ide bagus, kakiku berdarah, tapi kami tidak ingin menyerah,” kata Cox seperti dilansir Daily Mail pada 30 September 2020.

Perjalanan jauh ini merupakan bagian dari upaya penggalangan dana untuk penanganan pengungsi. Ibu Cox mengelola lembaga edukasi pengungsi atau REACT. Dia berhasil mengumpulkan dana sekitar 11 ribu poundsterling atau sekitar Rp211 juta.

Mereka telah beristirahat di gereja, hotel kecil, bahkan berkemah di bawah terang bintang. Terkadang beberapa orang warga menawarkan rumah mereka untuk istirahat.

Perjalanan yang berlangsung selama ribuan kilometer ini akhirnya selesai setelah keduanya tiba di Trafalgar Square pada 21 September. Ayah Cox merupakan orang Inggris dan ibunya orang Italia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Cox harus menunggu sedikit lebih lama sebelum dia dapat memeluk nenek tercinta, Rosemary, yang tinggal di Witney, Oxon. Sebab, Cox harus menjalani isolasi diri mengingat maraknya pandemi Covid-19.

Merefleksikan perjalanannya, Romeo Cox berkata, “Ketika kami semakin dekat ke tujuan, saya terus berpikir untuk melihat Nenek saya, dan betapa gembiranya saya. Saya tidak sabar untuk memberinya pelukan. Sudah lebih dari setahun sejak terakhir kali saya melihatnya. Dia sendirian selama masa pembatasan sosial Covid-19.”

FERDINAND ANDRE | DAILYMAIL

Sumber

https://www.dailymail.co.uk/news/article-8788563/Boy-walks-1-700-miles-93-days-Sicily-London-hug-gran.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

1 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

6 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

8 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.