TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menolak rencana Komisi Debat Presiden AS mengubah format dan aturan debat. Menurut Donald Trump, format dan aturan yang sudah ada tidak memiliki masalah. Padahal, menurut beberapa orang, Debat Capres AS pada Selasa kemarin kacau balau.
"Buat apa Komisi Debat Presiden mengubah aturan debat kedua dan ketiga jika yang pertama kemarin saya menang mudah?" ujar Donald Trump, Kamis waktu setempat, 1 Oktober 2020.
Debat Capres AS pertama pada Selasa lalu dianggap kacau karena penuh dengan interupsi dan makian. Donald Trump, misalnya, secara konsisten menyela ucapan capres Joe Biden ketika dirinya menjawab pertanyaan moderator. Joe Biden beberapa kali dibuat kesal dengan interupsi Trump hingga memakinya.
Moderator, Chris Wallace, pun dibuat kelimpungan dalam memoderasi Debat Capres AS tersebut. Dalam satu kesempatan, malah jadi ia yang berdebat dengan Donald Trump karena sang petahana juga menyela pertanyaannya.
Pernyataan Donald Trump didukung oleh penasehat kampanyenya, Jason Miller. Miller berkata, pihaknya tidak menginginkan perubahan apapun. Walau begitu, ia memastikan Donald Trump akan tetap mengikuti sesi debat meski tidak menjamin aturan yang baru akan dituruti.
Juru bicara tim kampanye Joe Biden, Andrew Bates, tidak mempermasalahkan rencana perubahan yang ada. Ia lebih mempermasalahkan jika Donald Trump tetap tidak menuruti aturan debat yang baru. "Pertanyaan besarnya adalah itu, apakah ia akan mengikuti aturan pada debat kedua dan ketiga," ujar Bates.
Hingga berita ini ditulis, Komisi Debat Presiden AS belum aturan Debat Capres AS yang baru. Kabar yang beredar baru perubahan teknis di mana microphone salah satu calon akan dimatikan ketika calon lainnya menjawab pertanyaan debat.
Aturan yang berlaku saat ini, Debat dibagi menjadi enam sesi dengan masing-masing durasi berlangsung selama 15 menit. Tiap sesi, moderator bisa mengajukan pertanyaan dan calon presiden diberi kesempatan menjawab selama dua menit tanpa interupsi.
ISTMAN MP | REUTERS