TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Abu Dhabi Commercial Bank, Monica Malik, mengatakan penurunan pertumbuhan ekonomi sektor non-minyak Arab Saudi tidak mengejutkan.
“Ini karena sektor non-minyak akan terdampak besar akibat penerapan lockdown,” kata Malik seperti dilansir Reuters pada Rabu, 30 September 2020.
Malik mengatakan kontraksi yang terjadi pada sektor minyak Arab Saudi justru terbatas karena adanya kenaikan produksi minyak pada April.
Dia justru menyoroti dampak eknomi saat ini akibat Covid-19 dan harga minyak dunia yang relatif rendah.
Kebijakan pengetatan justru akan berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi domestik.
“Ini juga berdampak pada melemahnya penciptaan pekerjaan di sektor swasta,” kata Malik.
Dia mengatakan ini menyusul rilis dari Otoritas Statistik Umum Arab Saudi yang melaporkan pertumbuhan ekonomi kwartal kedua mengalami minus 7 persen.
Ini akibat melemahnya sektor minyak dan non-minyak akibat dari pandemi Covid-19 dan melemahnya harga jual minyak.
Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan kenaikan pajak pertambahan nilai pada Juli untuk mendorong pendapatan non-minyak.
Ini berdampak pada melemahnya permintaan pasar domestik dan memperlambat pemulihan ekonomi.
Catatan statistik Arab Saudi menunjukkan belanja konsumen turun 5,5 persen per tahun pada Agustus 2020 akibat kenaikan PPN seperti dilansir Arqaam Capital. Sedangkan inflasi justru naik menjadi 6,2 persen pada Agustus karena kenaikan PPN tadi.
Sumber