TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Luar Negeri Prancis meminta dunia internasional memberi tekanan agar Lebanon segera membentuk kabinet baru.
Dia juga mengingatkan Lebanon bahwa bantuan keuangan vital hanya tersedia setelah reformasi berlangsung.
“Kekuatan politik masih belum berhasil menyepakati pembentukan pemerintahan,” kata Jean-Yves Le Drian dalam pidatonya kepada anggota Grup Dukungan Internasional Lebanon seperti dilansir Reuters pada Rabu, 23 September 2020.
“Tekanan kuat dan bersatu dari kita diperlukan untuk mendorong pejabat Lebanon menghormati komitmen mereka.”
Negara anggota kelompok dukungan internasional termasuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, kekuatan regional utama, Dana Moneter Internasional atau IMF, dan Bank Dunia.
“Yang dipertaruhkan adalah masa depan Lebanon,” kata Le Drian dalam pertemuan virtual yang diadakan sebagai bagian dari Sidang Umum PBB. “Tanpa reformasi, tidak akan ada bantuan dana internasional.”
Sebelumnya, Prancis mengatakan Lebanon akan runtuh jika tidak cepat-cepat melakukan reformasi. Ribuan warga telah berulang kali turun di jalan menuntut perubahan. Lebanon saat ini jatuh dalam kemiskinan setelah runtuhnya ekonomi.
Lebanon membutuhkan uang tunai setelah gagal membayar utang luar negeri yang terus membengkak. Lebanon juga mengalami musibah besar berupa ledakan di Beirut, yang menewaskan hampir 200 orang dan melukai sekitar 6 ribu orang.
FERDINAND ANDRE | REUTERS