TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan larangan kepada warga AS agar tidak membawa pulang minuman keras rum atau cerutu dari Kuba.
Dia juga melarang warga AS agar tidak tinggal di hotel milik pemerintah Kuba.
Trump melakukan ini terkait upayanya mendapatkan suara warga Kuba-Amerika di sejumlah negara bagian yang ketat persaingannya seperti Florida menjelang pemilihan umum Presiden Amerika pada November 2020.
“Hari ini, sebagai bagian dari upaya kita yang terus menerus melawan penindasan komunis, saya mengumumkan kementerian Keuangan akan melarang pelancong AS agar tidak tinggal di hotel milik pemerintah Kuba,” kata Trump di Gedung Putih seperti dilansir Reuters pada Rabu, 23 September 2020.
Para pembantu Trump meyakini sikap kerasnya terhadap pemerintah Kuba berpengaruh baik bagi komunitas Kuba-Amerika di Florida selatan.
Ini adalah blok suara penting dan menentukan di Florida, yang menjadi tempat pertarungan perebutan suara ketat dengan rival kandidat Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
Sejak terpilih sebagai Presiden pada Januari 2017, Trump telah menurunkan ketegangan dengan negara tetangga Kuba, yang bermula dari persaingan Perang Dingin.
Kebijakan ini dimulai oleh pendulunya, Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat. “Kita juga memperketat impor alkohol dan rokok Kuba,” kata Trump.
Keputusan Trump ini membalik keputusan Obama, yang mengizinkan pelancong AS membawa rum dan cerutu Kuba, yang bisa mereka bawa untuk keperluan pribadi.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-cuba/trump-unveils-new-sanctions-against-cuban-rum-and-cigars-idUSKCN26E2OL