Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Lapor Plakat Tuntutan Reformasi Raib

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pemimpin gerakan mahasiswa Panusaya Sithijirawattankul dikelilingi oleh polisi selama unjuk rasa untuk menuntut mundurnya pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi Kerajaan Thailand di Bangkok, Thailand, 20 September 2020. [REUTERS / Athit Perawongmetha]
Pemimpin gerakan mahasiswa Panusaya Sithijirawattankul dikelilingi oleh polisi selama unjuk rasa untuk menuntut mundurnya pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi Kerajaan Thailand di Bangkok, Thailand, 20 September 2020. [REUTERS / Athit Perawongmetha]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peserta demonstrasi besar Thailand, yang menuntut reformasi, mengatakan pengunjuk rasa sudah tahu plakat berisi tuntutan reformasi itu akan hilang.

Ini terkait plakat pro-demokrasi yang dipasang pada demonstrasi pada Sabtu dan Ahad pekan lalu. Plakat itu berisi seruan bahwa Thailand adalah milik rakyat dan bukan milik raja.

“Semua orang tahu plakat itu akan segera hilang tapi kesuksesan membuat plakat itu adalah hal yang akan terus diingat. Ini simbol penting,” kata Craig Kunakorn, 33 tahun, seorang pencukur rambut yang hadir dalam demonstrasi pekan lalu, seperti dilansir Reuters pada Senin, 21 September 2020.

Soal ini, salah satu tokoh demonstrasi Thailand, Anon Nampa, yang juta pengacara HAM, mengatakan plakat itu harus dikembalikan kepada rakyat.

“Kami akan pergi dan mengajukan pengaduan ke polisi hari ini agar mencari orang yang mengambil milik rakyat dan siapa yang mengambilnya,” kata Nampa.

Salah satu tokoh sayap kanan pendukung pemerintah dan Kerajaan Thailand, Warong Dechgitvigrom, mengatakan plakat itu tidak pantas dan raja berada di atas politik.

“Itu tidak mencapai apapun,” kata Warong. “Aksi-aksi ini hanyalah simbol melawan raja, tapi raja bukanlah musuh.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, para demonstran semakin berani melawan Kerajaan Thailand dan pemerintahan yang didominasi militer.

Selama dua bulan terakhir, mereka semakin berani melanggar tabu dengan mengritik Kerajaan Thailand, yang sebenarnya dilarang oleh undang-undang lese majeste.

Demonstran menilai Konstitusi saat ini, yang dibuat oleh militer, memberi raja kekuasaan terlalu besar. Itu memberi kesempatan bagi PM Prayuth chan-o-cha untuk memenangkan pemilu 2020.

Demonstrasi Thailand akan kembali digelar pada Kamis pekan ini. Mereka juga meminta masyarakat tidak bekerja pada 14 Oktober 2020 untuk menyuarakan perubahan.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-thailand-protests/thai-protesters-plaque-challenging-monarchy-removed-from-near-palace-idUSKCN26C00T?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

12 jam lalu

Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo. wikipedia.org
Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

12 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

17 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

1 hari lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

1 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

2 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

4 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

5 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.