TEMPO.CO, Moskow – Pemerintah Rusa dan Cina membantah tuduhan dari tim siber Microsoft corp bahwa peretas dari kedua negara itu mencoba meretas jaringan komputer milik anggota tim kampanye pemilu Presiden dari kubu kandidat Joe Biden dan Donald Trump.
Pernyataan ini terkait tudingan bahwa peretas dari kedua negara itu mencoba memata-matai jaringan komputer dari perusahaan yang mendukung kampanye pemilu Presiden AS dari kedua kubu.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Menlu Cina, Wang Yi, mengatakan kedua negara tidak pernah mencampuri urusan domestik AS.
Lavrov mengatakan tudingan bahwa peretas dari Rusia meretas jaringan komputer di AS tidak didukung bukti.
“Rusia tidak pernah mengganggu atau sedang mengganggu dan tidak berniat mengganggu urusan internal negara lain atau proses pemilu,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 11 September 2020.
Pernyataan Rusia dan Cina ini terkait dengan temuan Microsoft yang dilansir Reuters bahwa perusahaan konsultan utama di tim kampanye Biden telah diberitahu soal adanya upaya peretasan komputer oleh peretas Rusia.
Ini adalah peretas sama yang terlibat dalam peretasan komputer terkait pemilu AS pada 2016.
Vice President Microsoft urusan keamanan pelanggan, Tom Burt, mengatakan kelompok peretas Fancy Bear mencoba untuk masuk ke akun milik konsultan polisik yang melayani Partai Republik dan Partai Demokrat.
Peretas ini juga berusaha memasuki jaringan komputer milik organisasi advokasi dan lembaga pemikir atau think thank.
Kelompok peretas Fancy Bear ini diduga terkait dengan unit intelijen militer Rusia. Selain Rusia dan Cina, laporan itu juga menyoroti adanya upaya sama dialkukan peretas dari Iran.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-election-cyber-microsoft/russia-and-china-dismiss-microsoft-allegations-of-bids-to-hack-biden-and-trump-camps-idUSKBN2621U5