TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memanggil duta besar Jerman pada Rabu karena Jerman memanfaatkan kasus peracunan Alexei Navalny untuk mendiskreditkan Moskow. Rusia juga menuntut Jerman untuk segera menyerahkan data medis tentang penyakit Navalny.
"Protes keras disampaikan kepada duta besar sehubungan dengan tuduhan dan ultimatum yang tidak berdasar...sekaligus tuduhan Berlin yang jelas-jelas untuk mendiskreditkan negara kami di panggung internasional," kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip dari Reuters, 10 September 2020.
Rusia mengatakan kepada duta besar Jerman bahwa Rusia mengharapkan tanggapan atas permintaan pada 27 Agustus sebelumnya untuk sejumlah informasi, termasuk semua data medis, biomaterial, hasil pemeriksaan, dan sampel uji untuk dipelajari dan diverifikasi.
Sebelumnya, Jerman mengatakan bahwa Navalny, kritikus Presiden Vladimir Putin, diracuni dengan agen saraf Novichok yang langka. Namun, Moskow mengatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang kuat Alexei Navalny diracun oleh Kremlin, yang mendorong seruan Barat untuk memberi sanksi baru kepada Moskow.
Wakil juru bicara pemerintah Jerman Martina Fietz mengatakan pihaknya telah melakukan semua yang diperlukan untuk membantu menjawab permintaan Rusia. Dia juga mengatakan kasus Navalny sekarang menjadi masalah peradilan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan Rusia perlu melihat informasi medis yang tepat dan menunjukkan bahwa Navalny benar-benar diracuni sebelum Moskow dapat membuka penyelidikan.
Pengacara Navalny, Vyacheslav Grimaldi, mengatakan kepada stasiun televisi Jerman SWR bahwa Rusia secara aktif mencegah penyelidikan.
Grimaldi akan membawa kasus ini ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa jika jalur hukum di Rusia menemui jalan buntu.
Duta Besar Jerman untuk Rusia menghabiskan dua jam di dalam kementerian luar negeri sebelum pergi tanpa memberi komentar apapun kepada wartawan.
FERDINAND ANDRE | REUTERS
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-russia-politics-navalny-germany/russia-says-germany-exploiting-navalny-illness-demands-medical-data-idUKKBN2601SY