TEMPO.CO, Minsk – Bekas kandidat Calon Presiden Belarus, Svetlana Tikhanouskaya, mendesak pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko, untuk melepaskan tokoh oposisi yang diculik pria bertopeng pada pekan ini.
“Saya mendesak pembebasan segera Maxim Znak, yang telah ditahan, atau lebih tepatnya diculik pada hari ini,” kata Tikhanouskaya seperti dilansir Reuters pada Rabu, 9 September 2020.
Tikhanouskaya saat ini sedang berada di Lithuania setelah melarikan diri dua pekan pasca digelarnya pemilu Belarus pada 9 Agustus 2020, yang dinilai oposisi penuh dengan kecurangan.
Dia melarikan diri karena merasa keselamatan diri dan anak-anaknya terancam. Sedangkan suaminya telah ditahan aparat dari rezim Lukashenko.
“Metode yang diguanakn oleh apa yang disebut otoritas itu sangat keterlaluan,” kata Tikhanouskaya.
Dia menuding Lukashenko, yang telah berkuasa selama 26 tahun dan dianggap sebagai orang kuat, merasa takut dengan proses negosiasi.
“Dia berusaha melemahkan kerja dari Dewan Koordinasi dan mengintimidasi anggotanya. Tapi tidak ada alternatif kecuali negosiasi dan Lukashenko harus menerima ini,” kata Tikhanouskaya.
Menurut pengacara dari Znak, Dmitry Laevsky, Komite Investigasi membuka penyelidikan terhadap Znak terkait tindakan yang dianggap membahayakan keamanan Belarus.
Tim penyelidik dari otoritas Belarus juga memeriksa markas dari tokoh oposisi yang telah dipenjara yaitu Viktor Babariko.
Sedangkan pada Selasa lalu, tokoh oposisi Maria Kolesnikova menggagalkan upaya deportasi dirinya ke Ukraina dengan merobek paspor setelah dipaksa menyeberang ke Ukraina. Keberadaannya hingga kini belum diketahui.