TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih menyebut temuan yang menemukan Alexei Navalny, Ketua Oposisi Rusia, diracun adalah sebuah tindakan yang benar-benar tercela. Amerika Serikat akan berusaha membawa orang-orang yang terlibat dalam kasus agar bertanggung jawab.
Sumber di Pemerintah Amerika Serikat yang mengetahui laporan intelijen Amerika Serikat, yang menyebut tidak ada keraguan terhadap temuan yang dilakukan Jerman bahwa racun saraf Novichok telah digunakan untuk meracun Navalny. Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Rabu pagi, 2 September 2020, mengatakan racun Novichok digunakan dalam upaya untuk membunuh Navalny.
Moskow menyangkal keterlibatan dalam kasus ini. sedangkan Navalny saat ini kondisinya masih kritis dan dirawat di ruang ICU di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman.
Novichok adalah agen saraf yang dulunya dikembangkan oleh Uni Soviet. Inggris telah mendakwa dua laki-laki, yang disebut perwira intelijen militer Rusia, karena menggunakan racun Novichok dalam upaya membunuh mantan mata-mata Rusia dan putrinya di kota Salisbury, Inggris, pada Maret 2018. Upaya pembunuhan itu gagal.
John Ullyot, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan temuan bahwa sebuah racun saraf Novichok yang digunakan untuk melumpuhkan Navalny benar-benar sebuah tindakan tercela. Menurutnya, Amerika Serikat akan bekerjasama dengan sekutu-sekutunya dan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang seharusnya bertanggung jawab dalam kasus ini, kemanapun bukti mengarah, demi menghentikan kejahatan mereka.
“Masyarakat Rusia memiliki hak mengutarakan pendapat secara damai tanpa takut akan retribusi atau semacamnya, dan tentu saja tidak dengan racun kimia,” kata Ullyot.
FERDINAND ANDRE
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navaly-usa/poisoning-of-russian-opposition-leader-completely-reprehensible-white-house-idUSKBN25T2RO