TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang menyatakan bahwa terlalu awal untuk membicarakan kemungkinan Perdana Menteri Shinzo Abe mundur dari jabatannya. Untuk saat ini, mereka menyatakan PMS Shinzo Abe akan tetap memimpin pemerintahan Jepang hingga tahun depan.
"Terlalu prematur membicarakan Jepang paska Abe. Dia masih memiliki waktu setahun untuk memimpin," ujar Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 26 Agustus 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam kondisi tidak sehat akhir-akhir ini. Dalam dua pekan terakhir, ia dibawa ke rumah sakit dua kali. Dalam sekali kunjungan, ia bisa diperiksa di sana hingga 7 jam lebih.
Hingga sekarang, Shinzo Abe masih ogah mengungkapkan detil kondisi kesehatannya. Hal itu tak ayal memicu rumor bahwa secara fisik ia sudah tak mampu menanggung beban tugas Perdana Menteri Jepang lagi. Alhasil, spekulasi pun mulai berkembang soal kapan ia akan mundur dan siapa calon penggantinya.
Kabar yang beredar, Shinzo Abe akan mulai menjelaskan situasinya ke publik pada hari Jumat esok. Menurut orang-orang di dalam lingkaran politiknya, di hari itulah Abe baru akan memastikan kelanjutan tugasnya.
Partai pendukung Abe, Liberal Democractic Party, menyebut kondisinya tidak seburuk yang dikabarkan. Meski sempat diperiksa untuk waktu yang lama, partai tersebut mengklaim Shinzo Abe sudah dalam kondisi yang lebih baik saat ini.
"Dia bahkan terlihat lebih sehat dibandingkan pertengahan Agustus kemarin dan sepertinya dia akan tetap memimpin hingga September tahun depan," ujar anggota Liberal Democratic Party, Akira Amari.
ISTMAN MP | REUTERS