TEMPO.CO, Jakarta - Perdana menteri Jepang Shinzo Abe, 65 tahun, adalah salah satu tokoh politik terkenal di dunia. Tidak hanya menjabat sebagai perdana menteri Jepang untuk yang ketiga kalinya, ia juga tercatat sebagai perdana menteri terlama setelah masa perang dunia kedua.
Abe mulai membuat masyarakat cemas ketika pada 17 Agustus 2020 melakukan pemeriksaan kesehatan sampai tujuh jam. Sumber di kalangan pejabat tinggi Jepang mengatakan Abe kemungkinan mengalami kelelahan setelah menangani pandemi virus corona, yang merebak lagi di Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]
Abe lahir pada 21 September 1954 di Ibu Kota Tokyo. Boleh dibilang, dia terlahir dari keluarga politikus.
Kakeknya, Kishi Nobusuke menjabat sebagai perdana menteri Jepang pada 1957 – 1960. Sedangkan paman buyutnya Sato Eisaku memegang jabatan yang sama dari 1964 hingga 1972.
Setelah lulus dari Universitas Seikei di Tokyo pada 1967, Abe pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan kuliah di University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan ilmu politik.
Pada 1979, ia pulang ke Jepang dan bekerja di Kbe Steel, Ltd. Namun disaat yang hampir bersamaan, ia juga mulai aktif berpolitik, khususnya setelah bergabung di Partai Liberal Demokratik (LDP).
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbincang dengan anak-anak korban banjir dan tanah longsor saat mengunjungi pusat evakuasi di Kurashiki, Prefektur Okayama, Jepang, Rabu, 11 Juli 2018. Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Jepang mencapai 179 orang. Shohei Miyano/Kyodo News via AP
Karir politik Abe diasah ketika pada 1982 ia mulai bekerja sebagai sekretaris ayahnya, Abe Shintaro, yang ketika itu adalah Menteri Luar Negeri Jepang. Langkah politiknya semakin melesat ketika dia memenangkan kursi majelis rendah pada 1993 dan memegang serangkaian jabatan pemerintahan.
Abe mulai mendapat dukungan saat memperlihatkan sikap tegasnya terhadap Korea Utara. Walhasil, pada 2003 ia pun dipercaya menduduki jabatan sebagai Sekjen Partai Liberal Demokratik.
Abe juga pernah merasakan duduk sebagai Sekertatis Kabinet di pemerintahan mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi. Sedangkan jabatan Perdana Menteri Jepang pertama kali diembannya pada September 2006 – September 2007.
Sayang, ia kemudian memutuskan mundur. Keputusan itu diambil tiga hari setelah Abe menyatakan kesiapan melepaskan jabatannya jika dia gagal memperpanjang masa tugas pasukan pertahanan maritim Jepang di Samudera Hindia sebagai bentuk salah satu dukungan operasi anti-terorisme pimpinan NATO di Afganistan. Akan tetapi, Abe dalam pengunduran dirinya tidak menjelaskan alasannya mengundurkan diri.
Pada Desember 2012, Abe kembali terpilih oleh parlemen untuk menjadi Perdana Menteri Jepang menggantikan Yoshihiko Noda setelah partainya, Partai Demokrasi Liberal memenangkan pemilu Jepang 2012.
Abe terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Jepang pada 2014 dan 2017. Dia sekarang telah tercatat sebagai salah satu Perdana Menteri di Jepang dengan masa jabatan terlama dengan lebih dari 2.700 hari.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang terlama yang pernah menjabat adalah Taro Katsura, yang menjabat 2.887 hari.
Dalam masa jabatan sebagai perdana menteri Jepang, Abe diantaranya berani melawan Korea Utara dengan mendukung sanksi PBB kepada negara itu karena melakukan uji coba senjata nuklir serta melarang kapal Korea Utara di pelabuhan Jepang. Sedangkan di bidang domestik, Abe membuat proyek 'Abenomics'.
Proyek tersebut dianggap sebagai strategi tiga cabang untuk mengangkat perekonomian Jepang yang meredup. Proyek ini berpusat pada pelonggaran moneter, reformasi struktural, dan stimulus fiskal.
FERDINAND ANDRE l japantimes.co.jp l britannica.com l japan.kantei.go.jp l theconversation.com l Wikipedia