TEMPO.CO, Jakarta - Iring-iringan mobil yang membawa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kembali memasuki rumah sakit Tokyo pada Senin, 24 Agustus 2020. Kondisi kesehatan PM Abe telah memicu kekhawatiran tentang kemampuannya untuk terus menjadi pemimpin yang diduga kelelahan akibat menangani pandemi virus corona.
Berdasarkan sumber di pemerintah Jepang, Abe akan menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang sudah dilakukannya seminggu lalu. Pemeriksaan yang berlangsung selama 7,5 jam segera memicu kekhawatiran tentang kesehatannya.
“Kali ini untuk mendengarkan hasil pemeriksaan kesehatan,” kata sumber di pemerintah pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya kepada surat kabar Yomiuri.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendengarkan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, 25 Februari 2020. [Kimimasa Mayama / Pool via REUTERS]
Abe pernah mengundurkan diri pada masa jabatan pertamanya pada 2007 silam karena berjuang dengan kolitis ulserativa, yakni sebuah sakit peradangan pada usus besar. Sampai sekarang Abe masih mengatasi penyakit tersebut dengan obat-obatan yang sebelumnya tidak tersedia.
Majalah Jepang telah berspekulasi tentang kesehatan Abe bulan ini, termasuk detail tentang kecepatan berjalan Abe. Majalah mingguan Flash dalam pemberitaannya menulis, Abe muntah darah di kantornya pada 6 Juli lalu. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut. Pemerintah Jepang membantah pernyataan itu.
Abe mendapatkan pemeriksaan rutin dua kali setahun, dengan pemeriksaan terakhir pada 13 Juni 2020. Berdasarkan sumber rumah sakit, kunjungan minggu lalu adalah tindak lanjut dari pemeriksaan Juni lalu.
Jika sesuatu terjadi pada Abe, maka Wakil Perdana Menteri Taro Aso, yang sudah menjabat sebagai menteri keuangan, akan mengambil alih sementara sebagai pejabat perdana menteri.
FERDINAND ANDRE l upi.com l reuters.com