TEMPO.CO, Minsk – Otoritas Belarus pendukung Presiden Alexander Lukashenko menangkap dua orang tokoh oposisi pada Senin, 24 Agustus 2020. Otoritas juga memanggil seorang penerima penghargaan Nobel untuk dimintai keterangan.
Ini terjadi setelah sehari sebelumnya puluhan ribuan warga turun ke jalan menentang militer dan berdemonstrasi menuntut Presiden Alexander Lukashenko, yang berkuasa 26 tahun, mundur.
“Dewan Koordinasi, yang merupakan badan oposisi yang dibentuk pekan lalu, mengatakan dua tokohnya yaitu Olga Kovalkova dan Sergei Dylevsky, ditahan di dekat pintu masuk pabrik pada Senin,” kata juru bicara Dewan Koordinasi seperti dilansir Reuters pada Senin, 24 Agustus 2020.
Dua pekan seusai pemilu Belarus, yang digelar pada awal Agustus, warga mulai turun ke jalan memprotes pemilu yang menurut mereka penuh kecurangan.
Lukashenko mengeklaim kemenangan sekitar 80 persen. Namun kandidat rival yaitu Svetlana Tikhanouskaya juga mengeklaim kemenangan dan menyebut Lukashenko curang.
Pada pekan lalu di sebuah kota yang berbatasan dengan Polandia, Lukashenko mengatakan akan menutup pabrik yang pekerjanya terlibat aksi demonstrasi anti-pemerintah.
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. DW
Pada aksi demonstrasi akhir pekan lalu, Lukashenko dikabarkan membawa senapan saat ribuan demonstran datang ke Lapangan Kemerdekaan, yang berdekatan dengan lokasi rumah dinas Lukashenko seperti dilansir CNBC. Dia menumpang helikopter dan turun di rumah dinasnya sambil mengenakan pakaian anti-peluru dan membawa senapan serbu.
Saat itu, saksi mata memperkirakan ada 200 ribu orang turun ke jalan mendesak Lukashenko turun. Sedangkan televisi pemerintah menyebut demonstran yang turun ke jalan hanya sekitar 20 ribu.
Sumber: