TEMPO.CO, Singapura – Total ekspor Singapura turun 15,2 persen pada kwartal kedua 2020. Ini terjadi setelah ekspor sempat naik tipis 0,5 persen pada kwartal pertama.
Perdagangan minyak Singapura turun drastis pada kwartal kedua sebanyak 61,9 persen dibandingkan turun 15,9 persen pada kwartal pertama.
Data resmi dari Enterprise Singapore juga menunjukkan perdagangan non-minyak turun 3,3 persen setelah kwartal sebelumnya naik 4,4 persen.
“Perdagangan minyak mengalami kontraksi di tengah turunnya harga minyak dunia dibandingkan setahun lalu setelah juga turun pada kwartal pertama tahun ini,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Lembaga Enterprise Singapore memprediksi perdagangan global masih akan tetap mengalami ketidak-pastian. Namun, lembaga ini meyakini perdagangan global tidak akan mengalami kontraksi hingga 32 persen seperti yang dikhawatirkan World Trade Organization pada April 2020.