TEMPO.CO, Riyadh – Jamaah haji di Arab Saudi mengikuti prosesi melempar jumrah, yang merupakan aktivitas simbolik melempar setan, pada Jumat dengan tetap menjaga jarak terkait pandemi Covid-19.
Biasanya sesi melempar jumrah ini diikuti jutaan jamaah haji dari berbagai negara, yang bergantian melempar batu ke arah tiang sambil berdiri berdesakan.
“Dengan berpakaian putih yang menyimbolkan kesucian dan memakai masker wajah Covid-19, para jamaah lelaki dan perempuan melempar batu, yang diawasi dari dekat oleh petugas kesehatan profesional,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 31 Agustus 2020.
Para jamaah haji terlihat berdiri berjauhan sesuai penanda marka pada lantai untuk menandai social distancing.
Mereka akan melanjutkan prosesi ibadah dengan salat di Masjidil Haram di Mekkah pada akhir prosesi haji.
Pada 2019, aktivitas haji ini diikuti oleh sekitar tiga juta jamaah dari berbagai negara.
Namun, pandemi Covid-19 pada 2020 ini membuat hanya beberapa ribu saja jamaah yang diizinkan datang. Mereka adalah warga Saudi dan warga asing yang bermukim di sana.
Laporan media lokal menyebut ada sekitar 10 ribu jamaah haji. Namun, kementerian Haji Arab Saudi sempat merilis jumlah jamaah sekitar seribu orang pada Juni lalu.
Otoritas Arab Saudi menjaga reputasinya dalam mengelola situs Islam paling suci ini yaitu Mekkah dan Madinah serta pelaksanaan ibadah haji.
Aktivitas haji ini sempat diwarnai sejumlah insiden fatal seperti jamaah berdesakan, kebakaran tenda hingga kerusuhan di masa lalu.
Aktivitas ibadah haji ini menjadi sumber utama pemasukan bagi pemerintah. Ini merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu minimal sekali seumur hidup. Namun, pandemi Covid-19 membuat kondisi pelaksanaan ibadah haji menjadi berbeda pada tahun ini.
Menurut laporan kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Kamis, petugas tidak menemukan adanya indikasi paparan Covid-19 atau infeksi penyakit lainnya pada jamaah haji 2020 ini.