TEMPO.CO, Auckland – Ilmuwan di Selandia Baru menemukan sistem peringatan dini untuk letusan gunung berapi.
Mereka mengatakan sistem ini bisa memprediksi letusan gunung berapi di Pulau Putih atau White Island pada 9 Desember 2019.
Letusan di pulau yang juga bernama Whakaarii menimbulkan korban jiwa sebanyak 21 orang meninggal.
Ini terjadi saat sejumlah turis dari sebuah kapal pesiar mewah mengunjungi pulau itu. Puluhan orang terluka bakar cukup parah karena terkena percikan lava panas dari letusan gunung itu.
“Sistem peringatan dini ini menggunakan mesin belajar yang mengandalkan algoritma berdasarkan input data dan bisa mengajari dirinya sendiri,” begitu dilansir CNN pada Senin, 20 Juli 2020.
Peneliti mengatakan sistem ini mampu mengenali sinyal bahaya secara langsung. Sinyal bahaya dari gunung ini menjadi pertanda akan terjadinya letusan gunung berapi.
Menggunakan data lama dari gunung di Pulau Putih, sistem algoritma baru ini bisa memprediksi empat dari lima letusan yang telah terjadi.
“Kami menilai sistem ini bisa mendeteksi naiknya cairan magma ke permukaan, yang menjadi awal letusan gunung berapi,” kata David Dempsey, peneliti dari University of Auckland, Selandia Baru. Ini memberi otoritas waktu sekitar 17 jam sebelum letusan gunung berapi benar-benar terjadi.