TEMPO.CO, Melbourne – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menunda pembukaan parlemen pada Sabtu, 18 Juli 2020 seiring merebaknya pandemi Covid-19.
Penundaan pembukaan parlemen ini berlangsung selama beberapa pekan setelah pandemi Corona merebak di New South Wales dan Victoria.
Ini adalah dua negara bagian dengan penduduk terpadat di Australia.
“Morrison meminta ketua parlemen untuk membatalkan masa sidang dua pekan, yang awalnya akan dimulai pada 4 Agustus karena kekhawatiran munculnya pandemi Covid-19,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Permintaan ini dianggap sebagai formalitas karena ketua parlemen berasal dari Partai Liberal, yang mendukung Morrison. Partai Buruh juga mendukung permintaan itu.
Anggota parlemen akan bertemu pada sidang berikutnya pada 24 Agustus 2020.
“Pemerintah tidak dapat mengabaikan risiko yang dihadapi anggota parlemen, staf, dan masyarakat luas,” kata Morrison dalam pernyataan tertulis.
Saat ini negara bagian Victoria melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 2017 kasus setelah pada Jumat mencatat rekor 428 kasus.
Sedangkan negara bagian New South Wales, yang menjadi asal Morrison dan memiliki populasi terpadat, juga menemukan ada 15 kasus baru Covid-19.
Seperti dilansir News, otoritas Victoria telah menerapkan lockdown atau karantina wilayah terhadap Ibu Kota Melbourne.
Ini terjadi setelah otoritas medis menemukan penyebaran Covid-19 di sejumlah klaster pemukiman di pinggir kota hingga rumah susun publik di Melbourne, Australia.